Maumere, Ekorantt.com – Ketua Puskopdit Swadaya Utama Aleksius Bertolomeus meminta pengurus menjadikan kepentingan dan atau kebutuhan anggota di atas segala-galanya.
“Kepentingan anggota harus di atas segala-galanya karena bapak dan mama sakit, Puskopdit sakit. Bapak dan mama galau, Puskopdit galau,” demikian kata Aleksius Bertolomeus dalam RAT ke-31 Tahun Buku 2021 Puskopdit Swadaya Utama, bertempat di Aula Heinrich Puskopdit Wairklau-Maumere, Selasa (21/6/2022).
Di hadapan Wabup Sikka, Waket Inkopdit Indonesia, Kadis Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka Aleksius menegaskan, Kopdit perlu meningkatkan jati diri sesuai prinsip-prinsip koperasi. Laporan koperasi secara terbuka, maka kepercayaan anggota akan semakin tinggi.
Ia juga meminta pengurus untuk menjaga keharmonisan antara kelompok pendiri penggerak awal Koperasi Kredit dan pengurus generasi muda.
“Pasti ada turbulensi antara generasi tua dan muda dengan pikiran masing-masing. Hal ini bisa disatukan jika duduk bersama-sama maka perbedaan pendapat akan bisa diatasi,” jelas Aleksius.
Aleksius juga mengungkapkan terpaan pandemi Covid-19 telah meluluhlantakan sendi-sendi kehidupan ekonomi tak terkecuali koperasi.
“Kita tidak bisa tutup mata pada saat pandemi Covid-19 di setiap primer penarikan non saham besar-besaran yang berpengaruh terhadap likuiditas lembaga. Kunjungan pengurus ke anggota kelompok berkurang. Untuk itu pasca pandemi Covid-19 bangun kembali semangat pelayanan yang maksimal dan giatkan pertemuan tatap muka dengan anggota,” pintanya.
Etika dan Integritas Moral
Manajer Puskopdit Swadaya Utama, Fransiscus de Fransu dalam laporannya menyentil tema RAT “Seiring Dengan Menurunnya Aktivitas pandemi Covid-19, Kita Bangkitkan Semangat Baru Menuju KOTABAN”.
Fransu mengatakan, Koperasi Tahan Banting (KOTABAN) arahnya menghidupkan dan menghidupi kembali nilai-nilai unggul Kopdit.
“Bentengi Kopdit Tahan Banting dengan etika dan integritas moral,” tandas Fransu.
KOTABAN (Koperasi Tahan Banting) menurutnya dikutip dari materi Lokakarya Nasional Badan Pengawas Kopdit Hotel Jayakarta November 2007.
“KOTABAN diangkat kembali pada Open Forum Induk Koperasi Kredit Palembang pada Juni 2017 oleh Roby Tulus, Penasihat Inkopdit dan dihangatkan kembali pada Sosialisasi New Daperma pada Puskopdit Swadaya Utama tanggal 20 Juni 2022 oleh Romanus Woga tokoh dan penggerak awal Koperasi Kredit NTT,” imbuhnya.
Fransu menjelaskan pula, Rapat Anggota Tahun ke-31 yang menelan anggaran Rp150 juta ini diawali dengan sosialisasi New Daperma sehari sebelum RAT.
“Kesannya sangat bagus untuk melindungi simpanan dan pinjaman anggota. Dan menyadarkan anggota supaya tetap aktif dalam menyimpan dan mengangsur,” kesan Ketua Kopdit Ma-Mai Baluele, Desa Manu Bura, Kecamatan Nelle, Ludvina Aquilina.
Untuk diketahui jumlah peserta yang hadir dalam Sosialisasi New Daperma dan RAT ke-31 sebanyak 122 orang dengan rincian utusan peserta Sosialisasi Daperma dan RAT sebanyak 33 Kopdit primer dari 35 Kopdit sebanyak 93 orang, pengurus Inkopdit 1 orang, manajemen PT. Pialang Asuransi Daperma Indonesia 2 orang, pengurus, pengawas dan penasihat Puskopdit sebanyak 10 orang dan manajemen Puskopdit sebanyak 16 orang.