Waingapu, Ekorantt.com – Namanya Herson Rebo. Pria asal Kelurahan Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur ini menekuni usaha pembuatan batako.
Dari bisnis itu, pelan tetapi pasti, hidupnya mulai berubah di mana ia menjadi seorang pengusaha sukses dengan omzet belasan jutaan rupiah dalam sebulan.
Namun, sebelum sukses menjadi Juragan Batako, Herson pernah mengalami pengalaman hidup yang pahit sebagai sopir untuk mengantar dan menjemput siswa-siswi di sebuah lembaga pendidikan di Sumba.
Ketika Ekora NTT pada Rabu, (23/6/2022), Herson bilang menjadi pengusaha sukses adalah impian oleh banyak orang. Namun, tak banyak orang yang berani mencapainya tanpa komitmen dan modal yang memadai.
Faktanya, Herson memulai dari modal yang memang pas-pasan, sehingga banyak orang beranggapan bahwa untuk menjadi pengusaha harus punya modal besar. Tetapi, Herson mematahkan anggapan itu.
“Modal pertama yang paling penting adalah kemauan, ketekunan dan keberanian untuk menghadapi risiko,” katanya.
Kedengarannya biasa-biasa saja, tapi Herson membuktikan bahwa dirinya berhasil menjadi Juragan Batako terkenal di Waingapu.
Herson menuturkan, usahanya terus berkembang sejak dirinya bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air tahun 2014 silam.
“Saya lupa nomor anggota, tetapi yang pasti kami adalah orang pertama yang masuk menjadi anggota Pintu Air di Waingapu,” tutur Herson dengan keyakinan penuh.
Lelaki 53 tahun ini hanya mempunyai bekal pendidikan SMA, tetapi sekarang ia telah menjadi pengusaha sukses yang bukan saja mampu membuat asap dapurnya terjaga dengan baik tetapi ia juga sukses menafkahi delapan orang pekerja.
Pada lokasi seluas 75×40 meter persegi, ia mengembangkan usahanya. Bukan saja usaha batako, tetapi juga membuka enam kamar kos dan beternak babi.
Dalam sehari, ia mampu memproduksi batako sebanyak 2.000-3.000 batako. Sementara itu, dalam satu hari dapat terjual 500 hingga 40.000 buah batako dengan harga per buah Rp3.500.
Suami dari Saveria Semoi Tukan itu mengakui, Jutoles Batako, nama usaha mereka itu sudah sangat terkenal di Waingapu. Ia sudah membangun relasi yang baik dengan sejumlah kontraktor besar yang sering mendapat proyek dengan sumber dana dari APBD dan APBN.
“Mereka itu pelanggan yang selalu membuat pesanan dalam jumlah besar, selain orderan perorangan untuk bangun rumah dan pagar,” ungkapnya.
Menurut Herson, semua kesuksesan yang dicapainya saat ini adalah buah manis dari kerja keras dan keberuntungan yang diberkati Tuhan.
Namun, kesuksesan yang telah digapainya tidak membuatnya jemawa, tetapi terus berusaha sekuat tenaga dan bertahan agar tidak jatuh dalam jurang kegagalan.
Dominikus Y. Mitan, Manajer KSP Kopdit Pintu Air Cabang Waingapu menceritakan, Herson Rebo adalah salah satu orang awal yang bergabung menjadi anggota sejak awal Pintu Air mulai beroperasi di Waingapu sejak Desember 2014 silam.
Dominikus bilang, Herson adalah anggota yang sangat taat dalam hal menabung dan membayar pinjamannya.
“Dia sangat tertib dalam hal menyimpan dan meminjam. Lagian setiap bulan membayar kewajibannya tepat waktu dan tepat jumlah. Ini yang kami senang,” ungkap Dominikus.
Dominikus memuji Herson dan satu hal yang unik adalah bila Herson berhalangan, dia yang menghubungi petugas untuk menjemput di rumahnya.