BMKG Sebut Keaktifan Monsoon Timur sebagai Penyebab Angin Kencang di NTT

Mbay, Ekorantt.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan keaktifan monsoon timur menjadi penyebab terjadinya angin kencang di wilayah NTT.

Monsoon atau monsun timur ialah fenomena alamiah yang mana adanya perbedaan tekanan udara di Benua Australia dan Benua Asia yang umumnya terjadi pada musim kemarau.

Tekanan udara yang meniup dari Australia lebih tinggi dibandingkan di wilayah Asia sehingga pergerakan angin yang melintasi NTT menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat (Mabar) Sti Nenotek menyatakan hal ini setelah dikonfirmasi mengenai cuaca angin kencang dan gelombang tinggi yang masih melanda wilayah barat Pulau Flores.

“Untuk penyebabnya saat ini sudah aktifnya monsoon timur di mana adanya perbedaan tekanan udara. Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi (Australia) ke daerah bertekanan rendah (Asia) dan pergerakan angin dari Australia ke Asia ini melewati wilayah NTT sehingga angin yang bertiup di wilayah NTT saat ini dominan dari arah timur-tenggara,” tulis Sti melalui aplikasi pesan singkat, Rabu malam.

Keaktifan monsun timur terjadi pada bulan-bulan puncak musim kemarau, yaitu pada Juni-Agustus.

Pada periode itu ditandai pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia. Itulah yang menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi.

Sti mengingatkan apabila ada peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG terkait akan terjadi gelombang tinggi disertai angin kencang maka diharapkan untuk sementara waktu tidak beraktifitas di laut.

Pihaknya mempersilahkan masyarakat terus memantau atau mendapatkan informasi cuaca dari BMKG melalui telepon (0385) 41914 atau WhatApp 082144736879.

Selain itu dapat diakses melalui media sosial Instagram infobmkg_manggaraibarat atau Facebook BMKG Manggarai Barat.

Ia kembali mengimbau masyarakat agar tetap waspada selama periode keaktifan monsun timur.

“Untuk masyarakat terutama yang beraktifitas di laut waspadai angin kencang dan gelombang tinggi yang masih akan terjadi,” ujar Sti.

 

spot_img
TERKINI
BACA JUGA