Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Obor Mas menyerahkan dana solidaritas sebesar Rp300 juta kepada Puskopdit Swadaya Utama. Dana ini diserahkan oleh GM Obor Mas Leonardus Frediyanto Moat Lering kepada Manajer Puskopdit Swadaya Utama Fransiskus de Fransu di aula wisma Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Senin, 5 Juli 2022.
Penyerahan dana tersebut disaksikan oleh pengurus, pengawas dan manajemen KSP Kopdit Obor Mas serta pengurus dan manajemen Puskopdit Swadaya Utama.
Dana Solidaritas merupakan dana yang telah dialokasikan dari Sisa Hasil Usaha (SHU) Kopdit Obor Mas tahun buku 2021.
Dana solidaritas juga merupakan perwujudan dari pilar solidaritas dalam koperasi kredit. Ada lima pilar koperasi kredit yakni pendidikan, swadaya, solidaritas, inovasi, dan persatuan dan kesatuan.
Di dalam gerakan koperasi kredit, dikenal juga lima wajib yang harus dijalankan oleh koperasi kredit.
Pertama, wajib pendidikan Kopdit wajib menjalankan pendidikan secara berkala karena kopdit dimulai dengan pendidikan, berjalan dengan pendidikan, dikontrol melalui pendidikan, dan sangat bergantung pada pendidikan.
Kedua, wajib interlending/simpan pinjam antar kopdit. Ini merupakan salah satu kelebihan dari kopdit, saling menolong di antara kopdit dengan saling meminjam dana melalui interlending/silang pinjam melalui puskopdit.
Ketiga, wajib Daperma. Kopdit wajib mengikuti program perlindungan simpanan dan pinjaman anggota melalui Dana Perlindungan Bersama (Daperma) sehingga jika terjadi risiko cacat total atau meninggal dunia maka sisa pinjaman dihapus dan simpanan dikembalikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Keempat, wajib audit. Kopdit diharapkan membuka diri untuk diaudit. Dengan audit akan mampu memberikan transparansi keuangan sehingga kopdit akan lebih dipercaya, baik oleh anggota maupun publik. Dengan itu, kopdit pun layak menjadi lembaga keuangan yang profesional.
Kelima, wajib solidaritas. Dengan solidaritas maka misi credit union akan berjalan dengan baik dengan saling tolong menolong dalam gerakan kopdit baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional.
Ketua Pengurus Puskopdit Swadaya Utama, Alexius Bertholomeus mengucapkan terima kasih kepada Kopdit Obor Mas yang telah peduli terhadap Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI).
“Terima kasih kepada pihak Kopdit Obor Mas yang benar-benar menjaga dan menjalankan lima wajib Kopdit yang merupakan kesepakatan bersama serta menjalankan salah satu pilar kopdit yakni solidaritas,” jelasnya.
Sementara Ketua Pengurus Kopdit Obor Mas Markus Menando mengatakan bahwa dana solidaritas merupakan bentuk dukungan terhadap GKKI.
Hal senada disampaikan GM Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering. Menurutnya, solidaritas ini jangan dilihat dari nominalnya, tetapi lihatlah dari keikhlasan hati para anggota Kopdit Obor Mas.
“Semoga dana ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam gerakan koperasi kredit sehingga koperasi kredit tetap jaya selamanya,” tandas Ftediyanto.
Manajer Puskopdit Swadaya Utama, Fransiskus de Fransu menyampaikan bahwa dana solidaritas dipakai untuk pengembangan Kopdit secara keseluruhan terutama untuk pengembangan SDM.
“Dana solidaritas sebagai wujud dari one for all, all for one,” kata de Fransu.
Sekitar 20 persen dari dana solidaritas itu, kata de Fransu, disetor ke Inkopdit untuk mendukung pengembangan kopdit secara nasional. Sebagiannya lagi akan diteruskan oleh Inkopdit ke Association of Asian Confederation Credit Union (ACCU) yang bermarkas di Bangkok Thailand dengan tujuan penggunaan yang sama yakni pengembangan kopdit.