Ende, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air terus merambah di setiap pelosok daerah; tidak terlepas di Oja, Desa Tendambepa, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.
Di desa tersebut, 70 kepala keluarga (KK) atau 40 persen dari jumlah kepala keluarga terdaftar sebagai anggota KSP Kopdit Pintu Air Cabang Maukaro.
Ketua Komite Kelompok Oja Thomas Edison mengatakan bahwa niat berkoperasi warga Desa Tendambepa semakin meningkat dan selalu ada kesadaran bahwa berkoperasi itu bagus untuk masa depan keluarga.
“Di desa ini ada 130 anggota. Dari jumlah itu, simpanan mereka hampir mendekati 100 juta rupiah. Sementara pinjaman mencapai 300 juta rupiah,” ujar Edison saat ditemui Ekora NTT saat berkunjung ke kampung Nanggepada pada Minggu (1/8/2022).
Edison bilang, antusiasme warga desa untuk menabung di Pintu Air tergolong tinggi karena dirinya sebagai dirinya selalu aktif menyelenggarakan rapat bulanan serta melakukan kunjungan ke anggota jika terjadi kendala.
“Seperti hari ini, Pak. Saya datang ke anggota untuk diskusi soal simpanan wajib, kendala mereka atau niat mereka untuk pinjam supaya bisa kembangkan usaha. Satu hal yang warga di sini akui Pintu Air adalah saat mereka menghadapi duka. Kita langsung serahkan dana duka. Dan itu sangat membantu,” ujar Edison.
Kornelis Bisara, salah satu Anggota KSP Kopdit Pintu Air Cabang Maukaro mengakui hal yang sama.
“Kemarin keluarga kita di Oja ada yang meninggal. Saat itu juga mereka bawa dana duka Rp8.600.000, itu sangat membantu saat kita susah,” ungkap Kornelis.
Kornelis katakan, dirinya telah menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air sejak tiga tahun silam.
Selama itu, dia telah dua kali meminjam. Selain untuk kebutuhan usaha jual beli siri pinang di Pasar Maukaro, dia juga menggunakan dana pinjaman untuk menyelesaikan pembangunan rumahnya.
Anggota lainnya, Herman Ima mengaku bahwa sebelumnya ia mengalami kendala dalam mengangsur, tetapi berkat kunjungan Ketua Komite Oja, ia terpanggil untuk aktif kembali seperti anggota lainnya.
“Memang selama ini saya kurang aktif. Setelah ini saya aktif lagi dan rutin ikut pertemuan kelompok,” tutup Herman.