Unjuk Rasa Dugaan Pungli, GMNI Sikka: PT. Pelni Maumere Lahan Bisnis Liar

Maumere, Ekorantt.com – GMNI Sikka melakukan aksi unjuk rasa terkait dugaan kasus pungli di Kantor PT. Pelni Maumere pada Selasa (2/8/2022) pukul 10.00 Wita.

GMNI Sikka melakukan orasi dan meminta untuk bertemu atau beraudiensi dengan Kepala Cabang Pelni Maumere dengan membawa poster bertuliskan “PT. PELNI Maumere Lahan Bisnis Liar Negara Terhadap Rakyat”.

“Apabila dugaan kasus pungli ini benar terjadi maka BUMN melalui PT. Pelni Maumere, telah melakukan pengkhianatan terhadap cita-cita Prokalmasi 1945 dan amanat Reformasi 1998,” teriak seorang orator saat membawakan orasinya.

Menurut temuan Tim Advokasi GMNI Sikka, ada kejanggalan penjualan tiket PELNI Maumere yang terlihat pada harga yang berbeda dengan yang tertera di Papan Informasi Pelni Maumere berdasarkan PM. Perhubungan No. 109 Tahun 2017.

Tim Advokasi menyebut, harga tiket yang lebih tinggi tersebut adalah tiket tambahan, sebab saat bertemu dengan salah satu pegawai Pelni di kantor, beliau menyampaikan tiket sudah habis terjual namun bisa dibantu dengan tiket tambahan.

Diketahui, harga tiket tambahan tersebut Rp500.000 per orang dewasa; sedangkan berdasarkan regulasi Rp414.000 per orang dewasa dengan rute Maumere-Balikpapan menggunakan KM Lambelu.

Sementara itu, Andre Ledang, Wakabid Organisasi GMNI Sikka menjelaskan, GMNI belum bisa bertemu Kepala Cabang PELNI Maumere, tetapi diwakilkan oleh salah seorang pegawai Pelni, sehingga pihaknya mempertegas akan kembali melakukan unjuk rasa.

“Dalam minggu ini harus sudah bertemu dan beraudiensi dengan pihak Pelni Maumere yang dihadiri langsung oleh Kepala Cabang Pelni Maumere,” tandasnya.

Lewat perwakilan pegawai tersebut, pihak Pelni berjanji akan menyurati GMNI Sikka untuk beraudinsi dengan Kepala Cabang Pelni Maumere setelah kembali ke Maumere.

Lebih jauh, Ketua GMNI Sikka, Yoman Maro mengatakan, jika pekan ini belum bisa bertemu langsung, maka pihaknya akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar.

“Jika dalam pekan ini juga belum bisa bertemu, maka kami akan turun dengan jumlah massa yang lebih banyak untuk mengusut tuntas kasus dugaan ini dan harus bertemu Kepala Cabang Pelni Maumere,” tutupnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA