Pintu Air Cabang Surabaya Jalankan Spirit Memberi Rasa Nyaman kepada Anggota

Surabaya, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air Cabang Surabaya menjalankan spirit sederhana untuk memberikan rasa nyaman kepada semua anggota.

“Semua staf memberikan rasa nyaman kepada anggota, meski anggota tersebut sedang bermasalah,” ungkap Petronela Binsasi, Ketua Komite KSP Kopdit Pintu Air Cabang Surabaya yang dihubungi Ekora NTT, Rabu (31/8/2022).

Ia mengatakan, momok paling menakutkan pada hampir semua lembaga keuangan yang bergerak dalam dunia perkreditan adalah kredit lalai atau kredit macet, jadi perlu ada pendekatan humanis.

Untuk menangani masalah tersebut, Petronela berpesan kepada semua Staf Pintu Air Cabang Surabaya supaya membangun relasi lewat komunikasi yang akrab dengan semua anggota.

“Ketika mereka turun ke lapangan, mereka bukan sebagai debt-collector,” demikian disampaikan Petronela.

Petronela Binsasi, Ketua Komite KSP Kopdit Pintu Air Cabang Surabaya saat menyapa dan melihat usaha anggota/Ekora NTT

“Pada prinsipnya staf dari Pintu Air punya tugas utama adalah menjadikan semua anggota merasa nyaman setelah bergabung di KSP Kopdit Pintu Air,” ungkapnya.

Ia menceritakan, menjelang akhir bulan, staf manajemen sudah berhubungan dengan anggota yang belum menjalankan kewajibannya; baik dalam bentuk membayar simpanan wajib maupun membayar pinjamannya.

“Program rutin yang selalu dilakukan staf manajemen adalah mengirimkan pesan melalui WhatsApp dan kontak via telepon. Cara ini untuk mengingatkan anggota agar tidak lupa dengan tanggal jatuh tempo yang telah disepakati,” katanya lagi.

Menurut Petronela, apabila sampai pada tanggal jatuh tempo anggota belum juga menyelesaikan kewajibannya, maka staf akan mengunjungi rumah atau tempat usaha dari anggota tersebut.

“Biasanya kami turun tim, baik Komite maupun manajer berbaur bersama staf turun ke lapangan mengunjungi anggota,” tutur Petronela sembari menambahkan, ketika menemui anggota yang pertama-tama dilakukan adalah menyapa mereka dengan santun.

Ia bilang, dengan bahasa yang santun akan membuat anggota membuka hati dan berkomunikasi lebih jauh tentang kesulitan yang membuatnya belum menjalankan kewajibannya.

“Mereka akan merasa didengarkan soal problem yang mereka hadapi. Keterbukaan yang disampaikan anggota akan menjadi jalan terang tim untuk memberikan solusi buat anggota tersebut,” jelas Petronela.

Buah manis yang diperoleh dari relasi positif tersebut, lanjut Petronela, berdampak pada pertumbuhan jumlah anggota yang telah menyentuh 2.400-an anggota dengan jumlah kelompok dampingan tengah mencapai 30 kelompok.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA