Larantuka, Ekorantt.com – Warga Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, menyambut kehadiran tower Telkomsel di desa tersebut dengan seremoni adat, Rabu (31/8/2022).
Kepala Desa Waiula Linus Sipri Aran mengatakan, warga desanya sudah sekian lama menggunakan handphone atau media komunikasi tetapi kesulitan mengakses sinyal.
Untuk itu, Kades Linus menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang mendukung penuh pengadaan tower Telkomsel di Desa Waiula.
Linus bilang, sebelumnya, ada beberapa titik di wilayah Desa Waiula mengakses sinyal dari tower yang ada di Desa Hewa dan Boru, namun hal ini belum menjawabi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
“Karena dari tahun ke tahun, jumlah pengguna alat komunikasi terus meningkat. Menyikapi realitas kesenjangan tersebut, pemerintah Desa Waiula menyambut baik program Jokowi untuk membangun Indonesia Timur. Bekerja sama dengan Telkomsel dan perusahaan dalam hal ini pihak ketiga sebagai pengelola, pemerintah Desa Waiula melakukan penandatanganan MoU perihal tower tersebut,” katanya.
Kades Linus bahkan berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo, karena Desa Waiula sekarang sudah merasakan dampak dari Program Pemerataan Pembangunan.
Ia menegaskan, untuk sementara kehadiran tower di mata masyarakat orang desa memang luar biasa, karena hal tersebut adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat.
“Manfaatnya luar biasa untuk informasi publik, terkhusus pihak pemerintah di tingkat desa dan anak-anak sekolah maupun pihak lain yang sangat membutuhkan,” katanya.
Pada akhirnya, lanjut Kades Linus, orang di kampung ikut merasakan hal yang sama seperti di ibu kota dan ia berharap, mudah-mudahan pembangunan di semua wilayah terus dikencangkan secara merata.
“Intinya, bahwa kehadiran tower sangat memberikan sinyal baik buat masyarakat NTT khususnya Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang. Kehadiran tower berdampak luas khususnya di bidang pendidikan dan peningkatan ekonomi masyarakat dalam kaitan dengan komunikasi pasar lokal,” ungkapnya.
Tentang prosedur Memorandum of Understanding (MOU) antara Desa Waiula dan pihak Telkomsel, Sipri menjelaskan kerja sama sistem kontrak antara pemerintah Desa Waiula dengan Telkomsel juga dengan perusahaan atau orang ketiga yang menangani pengadaan tower tersebut benar adanya.
“Segala kegiatan yang masuk ke dalam desa diawali dengan sebuah musyawarah bersama tentang penjelasan atau sosialisasi. Ini hal baru buat masyarakat desa, maka hal baru ini harus diberi penjelasaan atau sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa memahami,” ceritanya.
Kades Linus menjelaskan, berdasarkan hasil pertemuan bersama masyarakat melalui sosialisasi, diputuskan, kontribusi dari pihak perusahaan atau pihak ketiga untuk pemerintah Desa Waiula melalui Telkomsel Kabupaten, dalam setahun, kontribusi untuk Desa Waiula sebesar Rp8.000.000.
“Ini dikontrakkan selama 11 tahun total 88 juta. Dalam Surat Perjanjian, kegiatan seremonial juga dimasukkan; dan kegiatan seremonial menggunakan dana 10 persen dari jumlah nilai kontrakan 88 juta. Jadi, 10 persen dari 88 juta, sebanyak 8,8 juta,” jelasnya secara transparan kepada warga Desa Waiula.
Tentang sistem perawatan tower secara berkala, Kades Linus mengatakan, hal tersebut sebagai tugas dan tanggung jawab pemerintah Desa Waiula.
“Terkait pemeliharaan, ini kan sudah masuk menjadi aset desa. Maka tugas kita, melakukan pemeliharaan. Itu sudah pasti. Kalau pemeliharaan terkait hal-hal teknis, nah itu tentu sekali pihak pemerintah desa menghubungi pihak-pihak terkait untuk bisa merawat atau melakukan perbaikan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, antusiasime warga Desa Waiula sangat tinggi. Seluruh lapisan, para tokoh masyarakat, lembaga adat, tokoh pemerintah, orang muda dan anak sekolah mengambil bagian dalam seremonial tersebut.
Kontributor: Adrianus Soko Aran