Maumere, Ekorantt.com – Benediktus Jong (60), pria lajang dari Dusun Dungan, Desa Timutawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, tidak dapat melihat semenjak lahir tetapi bekerja dan aktif menabung di KSP Kopdit Pintu Air.
Untuk menopang hidupnya, ia juga bekerja kebun dan memanjat pohon kelapa.
Kepala Desa Timutawa, Bernadinus Bulan Terang mengatakan, Benediktus adalah orang yang mendapat karunia khusus, rajin bekerja, dan menabung.
“Walaupun dia tunanetra, tetapi masih dapat bekerja sebagaimana layaknya orang normal. Kerja kebun, ambil air, panjat pohon kelapa dan mempunyai sebidang kebun yang dikelola sendiri,” kata Kades Bernadinus kala dihubungi Ekora NTT beberapa waktu lalu.
“Benediktus adalah orang yang mendapat mujizat yang sangat luar biasa dari Tuhan, karena meski dengan keterbatasannya ia dapat bekerja dan tidak menjadikan dirinya sebagai beban bagi keluarganya,” sambung Bernadinus yang juga menjabat Ketua Komite Kelompok Desa Timutawa.
Ia menceritakan, Benediktus masuk menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air karena ada dua hal penting.
Pertama, Benediktus ingin mempersiapkan hari kematiannya agar tidak menjadi beban bagi keluarga mengingat Benediktus tidak berkeluarga dan hanya hidup dan tinggal di rumah salah seorang keluarga.
Sementara yang bertindak sebagai ahli warisnya, Benediktus memilih anak saudarinya yang masih kecil bernama Elisabet Areva Tukan.
Kedua, Benediktus berkomitmen, dengan bergabung dan menjadi anggota dirinya telah berhasil mengumpulkan tabungannya untuk digunakan oleh anggota lain yang mampu mengembangkan usaha.
“Meski tidak pernah meminjam, menabung adalah komitmen Benediktus sebagai bentuk tanggung jawab sebagai anggota. Karena baginya dengan menyimpan dia telah membantu anggota lain yang meminjam,” tuturnya.
Ketua Komite; Anselina Baek menuturkan, Benediktus Jong telah bergabung dengan Pintu Air sejak September 2019 dengan nomor buku 242.337.
Menurut Anselina, bergabungnya Benediktus menjadi anggota Pintu Air telah menjadi daya pikat bagi keluarga dan tetangganya.
Diakuinya, sejauh ini ada enam orang keluarganya telah bergabung berkat pendekatannya.
Hingga saat ini kelompok Dusun Dungan telah menyebar di dua desa yaitu Desa Timutawa dan Desa Ojang.
Anselina juga menyampaikan, jumlah anggota sampai dengan saat ini mencapai 115 orang.
“Angka ini akan terus bertambah seiring dengan kegiatan sosialisasi yang terus dilakukan,” katanya.
Ia menegaskan, Pintu Air tetap berjuang menopang yang lumpuh, menuntun yang buta, tetap merangkul yang mapan sebagai semangat yang terus digelorakan.