Lewoleba, Ekorantt.com – Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya para petani NTT.
Kali ini, melalui perjuangannya, Ansy Lema mewujudkan aspirasi dan harapan petani di Kabupaten Lembata. Ia memberikan bantuan satu unit traktor roda empat dan 10 unit handsprayer untuk mendukung pembangunan pertanian di tanah sembur ikan paus itu.
Alsintan jenis pra panen tersebut diserahterimakan kepada para kelompok tani penerima di halaman Kantor Dinas Pertanian, Kota Lewoleba, Rabu (14/9/2022).
Penyerahan dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq, mewakili Ansy Lema kepada perwakilan kelompok penerima disaksikan Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Lembata yang sekaligus Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Lembata Sebastianus Muri, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Yeremias Huraq dan Wakil Sekretaris Intenal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lembata Yohanes Berchamans Bruno Tolok.
“Hari ini saya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan alsintan satu unit traktor roda empat dan 10 unit handsprayer kepada 11 poktan di Lembata. Alsintan jenis pra panen ini merupakan perjuangan saya di Senayan untuk membantu petani di Lembata,” papar Ansy Lema dalam keterangan pers yang diterima Ekora NTT, Rabu (14/9/2022).
Ansy pun mengucapkan selamat dan proficiat kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat Lembata atas kesuksesan pembukaan dan penyelenggaraan Liga 3 El Tari Memorial Cup XXXI di Kabupaten Lembata. Menurutnya, Lembata sedang dan akan mampu tampil sebagai tuan rumah turnamen olahraga terbesar di NTT.
“Semoga penyelenggaraan Liga 3 El Tari Memorial Cup XXXI berjalan lancar dan mampu memunculkan talenta hebat persepakbolaan dari NTT di kancah nasional, bahkan internasional,” kata Ansy.
Menurut Ansy, Kabupaten Lembata memiliki potensi perkebunan, perikanan tangkap dan budidaya, serta pertanian lahan kering dan basah yang sangat besar. Potensi pertanian lahan kering di Lembata harus dimaksimalkan.
Namun, Ansy mengaku sering mendengar para nelayan, peternak dan petani di Lembata mengeluhkan ketiadaan teknologi perikanan, pertanian, dan peternakan untuk memudahkan kerja pemberdayaan. Karena itu ia segera memperjuangkan aspirasi masyarakat Lembata dalam rapat di Senayan.
“Melalui media sosial dan aspirasi langsung, saya sering mendapat aspirasi dan masukan mengenai dukungan alsintan kepada petani di Lembata. Saya kemudian melanjutkan aspirasi tersebut kepada Mitra Komisi IV, yang di dalamnya termasuk Kementerian Pertanian. Hari ini para petani Lembata mendapatkan bantuan alsintan,” sambung Ansy.
Ansy menjelaskan bahwa bantuan alsintan pra panen juga merupakan apresiasinya kepada mantan Bupati Lembata Thomas Langoday yang datang menemuinya untuk meminta dukungan bagi pembangunan pertanian di Lembata.
Bukti konkret kerja cepat, inisiatif, sikap proaktif Bupati Lembata harus ditanggapi dengan kerja nyata.
Ansy menegaskan, fokus perhatian dan porsi kerja untuk Daerah Pemilihan (Dapil) tentu harus tetap diprioritaskan, tapi tidak boleh menghambat pelayanan aspirasi masyarakat dari wilayah lainnya di NTT.
Sebagai putra asli NTT, dirinya harus berpikir lebih terbuka, bukan hanya membantu Dapilnya, namun harus memberikan perhatian dan kepedulian untuk seluruh NTT.
“Saya tidak boleh menutup mata dan telinga terhadap aspirasi dari luar Dapil karena saya adalah wakil rakyat untuk seluruh NTT. Kita adalah satu keluarga Flobamorata sehingga harus saling tolong-menolong, bergotong-royong untuk membangun pertanian di NTT,” kata Ansy.
“Mayoritas masyarakat NTT bertani sehingga kunci pembangunan NTT adalah bersinergi membangun sektor pertanian. Fokus dan prioritas tentu tetap ke Dapil,” sambungnya.
Dukung Pertanian Lahan Kering
Sejak berada di DPR RI, Ansy telah sukses memperjuangkan ribuan alsintan pra dan pasca panen bagi petani di seluruh NTT. Berbagai bantuan alsintan tersebut bertujuan mendukung pembangunan pertanian di NTT. Apalagi NTT memiliki karakter pertanian lahan kering yang harus didukung oleh alsintan dan berbagai inovasi untuk memacu produktivitas pangan.
“Ketika turun menjumpai petani, mereka mengeluh tidak berdaya karena hanya menggunakan tenaga manual. Maka para petani harus didukung oleh teknologi pertanian berupa alsintan. Karena penggunaan alsintan menghemat waktu dan tenaga petani. Selain memudahkan pekerjaan, dukungan alsintan memotivasi petani agar semakin meningkatkan produktivitas pangan,” kata Ansy.
Ansy menginformasikan bahwa pada Tahun Anggaran 2022 ini ia juga memberikan paket bantuan lain kepada petani di Lembata. Diantaranya, bekerja sama Ditjen PSP Kementan dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Ansy memberikan bantuan satu paket Unit Pengolah Pupuk Organik sebesar Rp200 juta dan bantuan ternak kambing untuk dua kelompok (per kelompok 25 ekor).
Akhirnya, Ansy meminta kelompok tani penerima bantuan memelihara dengan baik alsintan yang dimiliki. Alsintan dititipkan oleh negara untuk dijaga dan dirawat agar tahan lama. Perawatan yang baik membuat tidak mudah rusak.
“Saya minta poktan penerima bantuan harus memanfaatkan alsintan yang dibagikan dengan penuh tanggung jawab. Jaga, rawat dan gunakan alsintan sebaik-baiknya. Jangan sampai alsintan hanya jadi barang pajangan. Ketika ada tanda-tanda kerusakan maka poktan harus segera memperbaiki alsintan tersebut,” tutupnya.