Oleh: Urbanus Xaverius Landa*
Status PT
Saya mengawali bagian ini dengan mengajukan pertanyaan “mengapa Unipa harus beralih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN)?” Pertanyaan mengenai status penegrian Unipa ini selalu ramai diperbincangkan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), pemilihan legislatif (pileg) serta menjelang tahun ajaran baru di Kabupaten Sikka.
Ramainya perbincangan ini menunjukkan kepada kita bahwa masyarakat ikut memperhatikan keberlangsungan Unipa.
Peralihan status PTS menjadi PTN bertujuan untuk untuk meningkatkan dan pemerataan akses pendidikan di seluruh penjuru Tanah Air. Peralihan status tersebut merupakan amanat undang-undang untuk memperluas akses pendidikan tinggi sehingga PTN tidak saja berada di kota-kota besar, namun juga di berbagai pelosok daerah, dengan demikian mempermudah calon mahasiswa di berbagai daerah dapat mengenyam pendidikan tinggi negeri yang dekat dengan daerah asalnya masing-masing.
Perubahan status menjadi PTN dengan sendirinya mengubah model pendanaan PT. Dengan menjadi PTN maka anggaran penyelenggaraan pendidikan dapat didukung oleh pemerintah.
Kemudahan memperoleh anggaran ini dapat menjadi satu kekuatan baru dalam membangun pendidikan bermutu di daratan Flores dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
Penegrian Unipa sendiri merupakan gagasan awal para pendiri kampus ini. Sejak awal pendirian, para pendiri sudah menginginkan kampus ini kelak menjadi kampus negeri agar dapat lebih baik lagi menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi yang bermutu dan terjangkau. Untuk itu, berbagai persyaratan yang diperlukan dalam proses penegrian selalu diperjuangkan.
Usaha Yayasan Universitas Nusa Nipa yang terus-menerus memperjuangkan penegrian Unipa memperlihatkan semangat awal para pendiri kampus yang tetap sama, tidak berubah; meskipun Unipa telah berdiri sebagai salah satu kampus besar di Flores.
Dengan menjadi PTN, Unipa sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Negara sebagaimana PTN lainnya yang ada di Indonesia.
Kita berharap, penegrian Unipa pada akhirnya dapat menghentikan polemik dan kecurigaan mengenai status kepemilikan kampus yang selama ini selalu dipermasalahkan berbagai pihak, sehingga dapat lebih fokus meningkatkan kualits pendidikan yang bermutu dan kekinian dari waktu ke waktu.
Beasiswa Desa (BD)
Pada bagian ini saya berpandangan, pendidikan tinggi merupakan investasi yang sangat strategis dari desa demi kemajauan SDM desa yang ada di Indonesia, khususnya desa-desa yang ada di kabupaten Sikka.
Kehadiran UNIPA yang dibidani oleh Pemda Sikka memperpendek jarak Universitas dengan desa. Maksud saya, pendidikan tinggi sudah sangat mudah untuk dijangkau oleh orang-orang desa. Oleh karena itu, pemerintahan desa perlu memanfaatkan kemudahan ini dengan efektif. Adapun salah satu cara yang mungkin adalah dengan menjalankan program BD.
BD adalah program beasiswa yang dikeluarkan oleh setiap desa yang ada di Sikka dengan memanfaatkan Dana Desa (DD) dan juga sumber-sumber pendapatan lain. Pertama, pemberian BD bertujuan untuk menyiapkan kader-kader desa agar mampu menjadi aktor pembangunan desa dengan memanfaatkan potensi Desa.
Oleh karena itu, pemberian BD memperhatikan arah pengembangan desa, memperhatikan juga kekuatan dan kelemahan desa sehingga tepat guna bagi kemajuan desa. Kedua, desa menjadi titik pemberian beasiswa karena dengan wilayah kerja yang sempit, pihak pemberi BD mengenal dengan baik calon penerima beasiwa sehingga tepat sasaran.
Orang-orang di desa sudah saling kenal sehingga pemberian BD tidak tumpang tindih. Ketiga, salah satu kekuatan orang-orang desa adalah tolong-menolong yang ditunjukkan dalam tindakan adat seperti perkawinan dan kematian, namun masih dirasa kurang dalam mendukung pendidikan tinggi anak.
Program BD dapat mendorong lahirnya tindakan adat pendidikan tinggi. Maksudnya, pendidikan tinggi akan berubah menjadi kesadaran adat atau kesadaran bersama sehingga orang-orang akan tolong-menolong dengan sendirinya sebagaimana itu dilakukan dalam adat perkawinan dan juga kematian.
Apa itu kesadaran adat? Kesadaran adat merupakan tindakan yang diakui sebagai keharusan adat yang dengan sendirinya dilakukan sebagai tanggapan atas peristiwa tertentu karena kaitan kekeluargaan dalam masyarakat tertentu. BD pada akhirnya diharapkan dapat merangsang kesadaran ini pada masyarakat desa sehingga program pendidikan tinggi akhirnya masuk menjadi aspek adat masyarakat di Kabupaten Sikka.
Kabupaten Sikka memiliki 147 desa, anggap saja dengan memanfaatkan DD, setiap desa memberi kuota 10 orang per tahun. Dengan demikian terdapat 1.470 anak penerima BD yang mendaftarkan diri di Unipa. Besarnya jumlah keseluruhan penerima BD menunjukkan komitmen desa dalam mengembangkan SDM di desa masing-masing.
Sebagai catatan, mahasiswa ini diharapkan kelak melakukan penelitian skripsi di desa masing-masing agar hasil penelitian dapat dijadikan rujukan ilmiah bagi pengambilan keputusan pengembangan desa. Ini juga mendorong meningkatnya penelitian ilmiah di desa.
Hibah Pemda
Peran Pemda Sikka adalah menjadikan Unipa sebagai magnet pendidikan di kawasan timur Indonesia. Makin banyak orang datang kuliah ke Unipa maka peredaran uang akan semakin tinggi sehingga kesejaterahaan masyarakat dapat ditingkatkan. Pemda perlu belajar dari beberapa kota seperti Malang dan Yogyakarta yang dipenuhi dengan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia.
Kehadiran mahasiswa dalam jumlah besar di Maumere meningkatkan permintaan terhadap makanan, tempat tinggal, jasa angkutan, percetakan, dan lain-lain. Mereka akan membelanjakan uang di Maumere. Masyarakat yang tinggal di sekitar kampus sudah pasti diuntungkan karena bisa menyediakan kamar untuk kos-kosan, rumah makan, dll.
Penjelasan ini menggambarkan investasi Pemda di bidang pendidikan akan langsung memberi dampak pada aspek ekonomi masyarakat kota Maumere dan sekitarnya.
Untuk itu ada dua jalan yang dapat dilakukan Pemda. Pertama, memberikan hibah biaya kuliah agar uang kuliah menjadi lebih murah secara umum. Misalnya, Pemda memberikan 1 Miliar per semester kepada Unipa, sehingga mahasiswa hanya membayar uang kuliah 2 juta per semester bukan 3 juta atau 4 juta.
Biaya kuliah ini terasa sangat murah sehingga dapat menaikkan minat mayarakat; tidak saja di Flores tapi bahkan mungkin di seluruh Indonesia untuk datang kuliah di Unipa. Tingginya animo ini akan menaikkan tingkat kunjungan dan tinggal sementara di Maumere. Kota menjadi lebih ramai.
Kedua, memberikan hibah penelitian dosen. Salah satu kekuatan PT adalah penelitian yang dilakukan para dosen. Tapi, kita tahu, penelitian selalu membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena hibah penelitian bersumber dari Pemda, maka Pemda dapat memberikan batasan tempat penelitian hanya di Kabupaten Sikka dan Flores secara umum sehingga hasil penelitian dapat membantu perubahan peradapan di Flores tanpa harus meninggalkan nilai-nilai luhur kebudayaan masyarakat. Kita butuh penelitian ilmiah sebagai basis pembuatan keputusan untuk itu.
Beasiswa Bakat Unipa
Selama ini Unipa memiliki beberapa program kerja sama beasiswa yang sangat membantu di antaranya beasiswa Bidik Misi dan Bank Indonesia. Pada umumnya, beasiswa itu diberikan setelah mereka terdaftar sebagai mahasiswa satu atau beberapa semester.
Unipa perlu melakukan hal baru. Berkaitan dengan pencarian calon mahasiswa berbakat maka Unipa dapat menawarkan beasiswa sejak mereka masih di bangku SLTA.
Beasiswa diberikan khusus bagi siswa berbakat berupa kuliah gratis hingga selesai dalam kurun waktu 8 semester. Waktu pendaftran beasiwa dimulai dari Agustus, September, dan Oktober. Pada bulan ini, biasanya, PT ternama dari luar negeri sudah duluan merekrut calon mahasiwa berbakat yang ada di Indonesia.
Unipa perlu melakukan hal serupa agar tidak kalah start dengan PT lainnya. Perlu diperhatikan, pada bulan Februari dan Maret, pada umumnya, calon mahasiswa telah menentukan pilihan tempat kuliah, calon mahasiswa berbakat umumnya telah pergi meninggalkan kota Maumere dan Flores, oleh karena itu, bulan terbaik menjaring calon mahsiswa berbakat dimulai dari bulan Agutus.
Kehadiran calon mahasiswa berbakat diharapkan mampu mendorong keunggulan akademik dan penelitian di kalangan mahasiwa. Dari mereka inilah diharapkan terbentuknya komunitas mahasiswa yang mampu menjuarai berbagai lomba penelitian akademik tingkat nasional.
Kita tahu, kampus yang bergengsi salah satunya karena mendidik mahasiwa berbakat. Cara ini sebelumnya telah digunakan oleh PTN di Indonesia dan kampus-kampus ternama dunia lewat seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Sebagai contoh, Unipa memiliki 19 program studi. Setiap program studi memberikan satu beasiswa bakat kepada calon mahasiswa setiap tahun. Jadi, setiap tahun ada 19 anak yang kuliah gratis di Unipa lewat jalur ini.
Anak-anak berbakat yang bersedia kuliah di program studi yang ditawarkan dijamin kuliah gratis selama delapan semester. Biaya kuliah setiap semester akan otomatis ditanggung oleh beasiswa yayasan, beasiswa pemda atau sumber pendanaan beasiswa lainnya. Mereka akan menjadi prioritas utama dalam daftar calon penerima beasiswa. Ini adalah cara membuat anak-anak berbakat luar biasa tertarik bergabung ke Unipa.
Kemahasiwaan Entrepreneurship
Salah satu kekuatan PT adalah terletak pada program pengembangan kemahasiswaan. Program bertujuan membentuk karakter berkepribadian yang sadar diri. Kelak, mahasiswa yang melewati program pengembangan diri yang baik mampu menjadi sarjana yang kuat dengan disiplin keilmuannya dan juga serentak mampu berdinamika dengan perubahan zaman. Dalam hal ini, Unipa perlu meletakkan ciri khasnya agar berbeda dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Ciri pengembangan berbasis kewirausahaan diperlukan mengingat potensi alam Flores yang mendukung kegiatan kewirusahaan dan perdagangan. Sejak pendidikan menjadi perhatian utama orang-orang Flores, sampai saat ini belum banyak mengubah struktur ekonomi masyarakat.
Pendidikan belum banyak membantu alumni dalam menciptakan lapangan kerja baru. Para alumni masih mengharapkan lapangan kerja yang disediakan oleh pemerintah atau perusahaan lainnya di Maumere dan Flores umumnya, padahal potensi pertanian, kelautan, pariwisata dan perdagangan jasa masih terbuka luas dan belum banyak digarap.
Penerapan kegiatan kemahasiswaan dengan basis kewirausahaan terasa lebih mudah untuk dilakukan karena Unipa memiliki rencana strategi pengembangan kewirausahaan mahasiswa yang dapat kita lihat pada Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan dan Keuangan tahun 2020.
Program Kemahasiwaan Entrepreneurships adalah serangkaian kegiatan pelatihan dan pendidikan kewirausahaan yang diberikan khusus kepada aktivis kampus baik yang terlibat dalam organisasi intra kampus maupun organisasi ekstra kampus.
Program ini diharapkan dapat memberikan cara pandang kewirausahaan yang utuh kepada aktivis sehingga mereka kelak dapat menjadi penggerak masyarakat baik yang bergerak di bidang kewirausahaan sosial, kewirausahaan dalam pemerintahan, kewirausahaan murni dan maupun kewirausahaan untuk perubahan.
Semangat Dasar Unipa
Terakhir, mestinya ini merupakan pembahasan awal tulisan ini. Apa yang menjadi semangat dasar pendidikan di Unipa? Pertanyaan ini akan menjadi “cara Unipa”.
Pertanyaan ini penting untuk dijawab sebelum kita menjawab soal penegrian Unipa. Semangat dasar adalah ciri PT yang membedakan ia dengan kampus lainnya.
Semangat dasar adalah bahasa yang membuat setiap anggota civitas Unipa terlihat sama energinya. Semangat dasar diperkenalkan kepada para calon dosen, calon pegawai, dan juga calon mahasiswa yang akan menuntut ilmu di Unipa. Untuk mempermudah penelusuran semangat dasar maka, kita mesti kembali kepada para pendiri Unipa.
Aleks Longginus, salah satu pendiri Unipa mengatakan, selain untuk meningkatkan sumber daya warga Sikka, pendirian Unipa juga bermaksud membantu warga Sikka yang kurang mampu. Membantu orang yang kurang mampu agar dapat mengenyam pendidikan tinggi merupakan bentuk dari semangat option for the poor (Riyanto,2014).
Prinsip ini bertujuan memperhatikan orang-orang yang lemah dalam rencana kebijakan anggaran dan pembangunan. Dalam hal pendidikan, Unipa menjamin bahwa orang-orang miskin dapat kuliah di Unipa.
Saya pun melihat ada semangat option for the poor diperlihatkan Ketua Yayasan; Bapak Drs. Sabinus Nabu, demikian pun yang diperlihatkan Pimpinan Universitas. Orang miskin yang kuliah di Unipa diharapkan tidak putus kuliah hanya karena keterbatasan ekonomi. Ini merupakan ciri yang telah diperlihatkan sejak pendirian kampus ini.
Jika semangat Unipa adalah option for the poor maka kampus ini akan membentuk lulusan yang peka terhadap perubahan namun tidak membiarkan orang-orang miskin, lemah, dan tersisih menjadi korban dalam perubahan Zaman.
Lulusan Unipa tidak sekedar bekerja untuk membiayai hidup sehari-hari, mengumpulkan uang dan kekayaan untuk kenyamanan hidup pribadi semata, namun terlibat aktif memperjuangkan nasib orang-orang miskin, lemah, dan tersisih dalam bidang yang ditekuni.
Dengan demikian diharapkan para alumni yang mengenyam pendidikan tinggi di Unipa akan dikenal sebagai pemimpin yang menjadi sandaran orang kecil.
*Penulis adalah Peneliti pada Yayasan Pendidikan Avélandobolo