Pemkot Kupang Kembali Manfaatkan Kawasan Pantai Kelapa Lima

Kupang, Ekorantt.com –  Pemerintah Kota Kupang (Pemkot) kembali memanfaatkan Kawasan Pantai Kelapa Lima yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Maret 2022 lalu.

Diketahui, lokasi tersebut sebagai pusat wisata kuliner sekaligus tempat persiapan pelaksanaan event wisata seperti festival etnis budaya hingga lokasi hiburan bagi masyarakat.

Kini, Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh me-launching Kawasan Kelapa Lima tersebut dengan menekan tombol sirene sebagai tanda lokasi tersebut kembali dibuka untuk masyarakat.

Tampak hadir, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II, unsur Forkopimda dan perwakilan dari Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah NTT (BPPW NTT); para anggota DPRD, perwakilan Bank Indonesia Wilayah NTT, perwakilan Bank NTT, tokoh agama, KADIN NTT, HIPMI Kota Kupang, para Staf Ahli Wali Kota, para Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se-Kota Kupang.

“Semua yang di-launching hari ini, harus terus berjalan. Jika ke depannya ditemui ada kekurangan, akan kita evaluasi bersama untuk penyempurnaan, sebab kalau tidak dimulai (pemanfaatannya), anggaran negara hampir 80 miliar yang telah digelontorkan untuk membangun tempat ini akan sia-sia belaka,” tegasnya.

Lebih lanjut Penjabat George mengatakan, masyarakat Kota Kupang patut bersyukur atas perhatian pemerintah pusat dengan dibangunnya Kawasan Wisata Kelapa Lima tersebut.

George berkomunikasi dengan pelaku kuliner ikan saat launching Kawasan Pantai Kelapa Lima/Ekora NTT

“Ini salah satu bukti perhatian serius Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Kota Kupang sehingga harus kita jaga dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar George.

Ia meminta kepada jajarannya terutama yang bertanggung jawab mengelola kawasan tersebut untuk meningkatkan kerja kolaborasi terutama dalam menjaga agar kawasan tetap bersih, salah satunya dengan menempatkan tempat sampah setiap radius 200 meter dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan di kawasan wisata.

George juga berpesan setelah launching, kawasan wisata tersebut harus dimanfaatkan secara baik, terutama dari segi penataan lapak bagi pegiat usaha kuliner ikan.

Ia juga mengatakan akan meminta dukungan dari berbagai stakeholder untuk melatih service dan hospitality para pelaku usaha di tempat tersebut sehingga memenuhi standar pelayanan bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut jika ke depan ada event seni dan budaya.

“Adanya event-event nantinya akan menunjang pertumbuhan perekonomian yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat Kota Kupang, sehingga kebersihan, service juga hospitality dari pelaku usaha perlu diperhatikan dan ditingkatkan,” ujarnya.

Ia juga meminta waktu satu minggu untuk bersama BPPW NTT menata kawasan wisata tersebut sehingga para pedagang bisa memulai aktivitas usahanya.

Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I BPPW NTT, Roy Marten, dalam kesempatan tersebut mengatakan, Kawasan Kelapa Lima yang di-launching merupakan satu dari tiga segmen penataan Kota Kupang. Dua segmen lainnya adalah Pantai LLBK dan Koridor Jalan Frans Seda.

Pembangunan dilaksanakan secara multi years sejak tahun 2020 hingga tahun 2021 dengan total pembiayaan 79 miliar 900 juta rupiah.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi Kementerian PUPR dapat membangun ketiga segmen tersebut bagi masyarakat di Kota Kupang,” ungkap Roy.

Terkait tanaman yang telah mati di kawasan tersebut, ia mengatakan dalam beberapa minggu ke depan akan ditanam kembali serta ada penambahan tempat sampah di setiap titik lapak pedagang.

“Tujuannya, supaya sampah-sampah tersebut langsung diangkut dengan mobil sampah milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang,” tutup Roy.

TERKINI
BACA JUGA