Ende, Ekorantt.com – Cuaca ekstrem yang terjadi secara berturut-turut dari Jumat hingga Minggu (28-30 Oktober) menyebabkan gelombang tinggi dan abrasi di sejumlah wilayah Kabupaten Ende.
Wilayah terdampak sangat parah antara lain Kecamatan Ende Selatan, Kecamatan Ende Utara, Kecamatan Ende dan Kecamatan Nangapanda.
Di Nangapanda, setidaknya tiga wilayah terdampak cukup serius yakni Desa Ondorea Barat, Kelurahan Ndorurea dan Desa Ondorea.
Di Kampung Warukasu, Kelurahan Ndorurea misalnya, gelombang pasang air laut menghantam bangunan tembok abrasi di sepanjang pantai menyebabkan air laut masuk ke pemukiman warga.
Alhasil, tembok abrasi yang baru dikerjakan tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp1,2 miliar rusak parah.
Camat Nangapanda Irwan Nua kepada Ekora NTT, Minggu mengatakan pemerintah bersama warga lain terpaksa membangun tenda darurat bagi warga terdampak, termasuk memobilisasi bantuan pangan dari semua pihak.
“Mereka butuh bantuan terutama pangan. Kami sudah laporkan ke kabupaten wilayah terdampak ada di Puukungu, Warukasu dan Nangamboa. Yang di Warukasu terpaksa warga membangun tenda darurat. Semoga ada penanganan segera,” kata Irwan.