Mbay, Ekorantt.com – Warga RT 19, Kelurahan Nangaroro, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo meminta pemerintah menyiapkan pompa penyedot air pasca gelombang pasang pada Sabtu (29/10) dini hari.
“Sudah tiga hari air masih tergenang, belum juga surut,” ujar Albina Dhue (67) setelah dikonfirmasi Ekora NTT, Selasa pagi.
Ia mengatakan genangan air setinggi kurang lebih 25 centimeter di wilayah Konge bisa berpotensi menjadi sarang nyamuk. Apalagi menjelang peralihan musim panas ke musim hujan yang sangat rentan terserang demam berdarah dengue (DBD).
Karena itu, ia meminta pemerintah membantu korban menyiapkan pompa untuk menyedot genangan air yang masih terjadi di wilayah itu.
“Paling utama kami minta mesin pompa air. Kalau tidak bisa mengancam kesehatan kami di sini,” kata Albina.
Warga lain, Valentina Nago (67) mengatakan kebutuhan pompa penyedot air untuk mempercepat surutnya air pasca gelombang pasang naik yang melanda wilayah Nangaroro.
“Kami sudah tiga malam tidur di tenda bantuan pemerintah. Hanya di sana itu banyak nyamuk, kami gunakan kelambu dan tidur di teras rumah tetangga,” ujar dia.
Valentina dan keluarga hingga saat ini belum bisa kembali ke rumah karena masih terendam air. Mereka terpaksa memasak di halaman rumah. Sedangkan barang-barang basah dan dipindahkan ke posko yang dibangun BPBD Nagekeo.
Gelombang tinggi yang menerjang pemukiman di wilayah selatan Nagekeo membuat warga panik dan berlarian. Air merendam rumah warga hingga saat ini.
Kepala Bidang Darurat Bencana BPBD Nagekeo, Nobertus Situ Co’o, Senin (31/10) mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait untuk membantu menguras genangan air mencegah potensi sarang nyamuk.
“Bantuan darurat lain sudah kami salurkan, tinggal pompa penyedot air yang diminta korban,” ujar Nobertus.