Ende, Ekorantt.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Ende pada sabtu 29-Minggu 30 Oktober 2022 menyebabkan rusaknya sejumlah fasilitas.
Rilis data kerusakan akibat bencana gelombang pasang dan abrasi pantai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende yang diterima Ekora NTT, menyebut 170 rumah rusak parah.
Selain itu, fasilitas publik juga rusak dan terdampak adalah SPBU Nelayan yang terletak di Kelurahan Tanjung Kecamatan Ende Selatan serta amblesnya dermaga ikan yang berlokasi di area yang sama.
BPBD Kabupaten Ende merilis, kerusakan terjadi di tujuh wilayah kecamatan antara lain, Kecamatan Ende Selatan, Nangapanda, Ndori, Pulau Ende, Ende Utara, Ende Timur, dan Kecamatan Ende.
Demikian informasi yang dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ende, Maria Yasinta Sare pada Kamis (3/10/2022).
BPBD, sebut Yasinta, telah melakukan pendataan menyeluruh terhadap warga terdampak, melakukan monitoring langsung ke sejumlah wilayah serta memberikan bantuan darurat.
Dari data tersebut, Yasinta bilang telah melaporkan kondisi kebencanaan kepada Bupati Ende dan BPBD Provinsi NTT terkait langkah-langkah penanganan.
“Kita sudah turun ke lokasi terdampak, dan memberikan bantuan darurat. Data kita ada 29 rumah di Kecamatan Ende Selatan, 19 rumah di Nangapanda, 50 rumah di Ndori, 3 rumah di Ende Timur, 57 rumah di Pulau Ende dan 4 rumah di Kecamatan Ende,” ujar Yasinta.
Selain fasilitas itu, Yasinta menyebutkan jika abrasi juga berakibat pada rusaknya fasilitas jalan nasional di Kilometer Tujuh arah barat Kota Ende.
Terdapat juga kerusakan tanggul batu penahan gelombang pasang di Warukasu, Kecamatan Nangapanda Dana yang dibangun pada tahun 2021 dengan dana Rp1,1 miliar.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, Yasinta mengimbau kepada warga Kabupaten Ende terutama warga pesisir pantai untuk selalu waspada jika terjadi gelombang pasang.