Maumere, Ekorantt.com – Penyuluh Pertanian Desa Nita, Kecamatan Nita, Maria Herlina Dhengi bersama Tim BPP Nita mendampingi kelompok tani (Poktan) Usaha Baru Nita.
Pendampingan ini bertujuan meracik jamu ternak dan pil ayam yang akan dipakai untuk mencegah dan mengobati penyakit ayam.
“Saat ini jamu tidak hanya digunakan untuk manusia saja tetapi pemakaian jamu sudah mulai dikenal di kalangan peternak unggas. Mereka memanfaatkan beberapa tanaman obat sebagai obat tradisional untuk jamu ternak sebagai pengganti obatan buatan pabrik yang dirasa cukup mahal,” kata Herlin, Senin (7/11/2022).
Dikatakan bahwa, cara membuat jamu lebih mudah dibandingkan dengan obat dari toko. Jamu ternak, kata Herlin, terbuat dari beberapa tanaman obat yang dapat dibuat sendiri oleh peternak dan harganya lebih murah dibandingkan obat pabrik.
“Jamu ternak harganya lebih murah tetapi khasiatnya cukup baik untuk pencegahan maupun pengobatan pada ternak unggas,” ujarnya.
Herlin juga menjelaskan bahan-bahan pembuatan jamu ternak terdiri dari kunyit, bawang merah, kencur, lengkuas, daun sirih, EM4 peternak, dan air.
Cara membuatnya, kata dia, semua bahan dihaluskan kemudian ditambah air bersih. Setelah tercampur rata lalu disaring.
“Air hasil saringan dicampur dengan EM4 Peternak. Disimpan dalam wadah dan ditutup rapat. Setiap hari ramuan dikocok dan tutupannya dibuka selama 5 menit. Pada hari ke-8 jamu bisa diberikan kepada ayam,” terang Herlin.
Ia bilang, jamu ayam diberikan sepanjang tahun dengan fungsi menjaga kebugaran dan ketahanan tubuh dari serangan penyakit, menambah nafsu makan, daging rendah lemak, empuk dan lebih gurih.
“Jamu ini juga berfungsi memacu pertumbuhan ternak dan mengurangi bau kotoran,” tandasnya.
Herlin juga menjelaskan pula cara pemberian jamu untuk ayam. Untuk ayam DOC, katanya, umur kurang dari 4 Minggu diberi jamu 1 senduk teh dicampur 1 liter air.
“Sementara ayam dara atau remaja usia 4 Minggu sampai 8 Minggu diberi jamu 2 senduk teh dan 1 liter air,” katanya.
Herlin melanjutkan, ayam dewasa umur 8 minggu ke atas diberi jamu 3-5 senduk teh ditambah 1 liter air.
Selain itu, anggota Poktan juga membuat pil ayam dengan bahan dari kencur dan tepung beras. Pil ini berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menambah nafsu makan ayam.
Ketua Poktan Usaha Baru Nita Urbanus Uje kepada Ekora NTT mengatakan, anggota Poktan sangat antusias menerima pemberdayaan pembuatan jamu dan pil ayam dari Penyuluh Pertanian dan tim BPP Nita.
“Dari sisi pemberdayaan pembuatan jamu dan pil ayam ini sangat membantu karena menggunakan bahan-bahan lokal dan tidak mengeluarkan biaya besar,” ujar Urbanus.
Urbanus menambahkan, Poktan Usaha Baru didirikan pada 1 Mei 2008 atau pada 14 tahun silam dan kini beranggotakan 19 orang dengan rincian 10 laki-laki dan 9 perempuan.
“Tahun 2015, Poktan Usaha Baru mendapat penghargaan dari Gubernur NTT Frans Lebu Raya karena masuk tingkatan kelas kelompok mandiri yang sudah bisa mengatur rumah tangganya sendiri,” tutupnya.