Mbay, Ekorantt.com – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Nagekeo telah mengidentifikasi kelompok anak-anak yang tergabung pada geng-geng cilik.
Di Kabupaten Nagekeo, banyak geng cilik yang menjurus ke hal-hal negatif baik terhadap diri sendiri maupun kepada kehidupan sosial masyarakat.
“Sekarang tren geng-geng cilik yang lebih banyak membuat hal-hal negatif,” ujar Ketua P2TP2A Nagekeo Maria Anjelina Sekke Wea saat Workshop Mekanisme Perlindungan Anak dan Perempuan di Mbay, Jumat.
Anjelina meminta orang tua, masyarakat, dan pemerintah desa agar bisa memperhatikan tingkah laku anak-anak yang terlibat dalam kelompok geng anak di setiap wilayah, terutama menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Berdasarkan penggalian informasi oleh P2TP2A Nagekeo, ia menyebutkan kelompok anak-anak itu dibentuk untuk aksi-aksi yang berbaur negatif dari ugal-ugalan hingga pergaulan bebas senyap.
Kelompok geng anak-anak ini diberi nama positif tapi perlakuan negatif, begitu sebaliknya. Anjelina menyebut geng-geng ini terbanyak di Kecamatan Boawae.
“Ada anak-anak yang terlihat alim di rumah, justru masuk dan aktif dalam kelompok atau geng-geng kecil di luar rumah. Mereka banyak anak sekolah dari SD hingga SMA,” kata dia.
Kapolsek Boawae IPDA Haruna Ismail menuturkan polisi telah mengambil langkah untuk menekan pergaulan anak remaja melalui sosialisasi ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas) di wilayah itu.
Sosialisasi itu gencar dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru terutama di lembag-lembaga sekolah.
“Kami sudah sosialisasi selama ini di sekolah-sekolah,” kata IPDA Haruna di Mbay.
Ia berharap peran serta orang tua dan lingkungan masyarakat bahu membahu menjaga ketertiban dan keamanan menjelang hari raya keagamaan.