Betun, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air senantiasa mendukung anggota untuk berwirausaha. Modal utama dari wirausaha itu sendiri pertama-tama adalah tekad untuk berani memulai.
Salah satu anggota KSP Kopdit Pintu Air Cabang Betun, Kabupaten Malaka yang sukses dalam pengembangan dunia usahanya adalah Yulita Nahak. Bersama sang suami Yasintus Seran Bria, Yulita mengaku perjumpaan dengan Kopdit Pintu Air memberikan spirit baru dalam diri untuk terus berkreasi mengembangkan usaha.
Yulita mengaku modal awal dari usahanya adalah pemberian dari orang tua. Setelah cukup maju ia nekad memperbesar usahanya.
KSP Kopdit Pintu Air pun jadi rumah baru baginya untuk mengakses modal usaha. Mulai dari usaha kios sembako kemudian berkembang dengan peternakan ayam pedaging, hingga punya mobil rental Avanza yang siap melayani para pemakai jasa mobil.
“Saya hanya mau bilang bahwa Pintu Air punya kelebihan yaitu kedekatan lembaga dengan anggota. Di situ saya merasa ada kecocokan. Ini Pintu Air pas betul dengan saya,” ujar Yulita saat dihubungi Jumat, 23 Desember 2022 lalu.
Yulita lebih jauh menjelaskan usaha kios sembako dan ayam pedaging terbukti telah memberikan rezeki yang lumayan besar.
Ia dan suami pun memutuskan membeli sebuah mobil pikap untuk urusan kelancaran ternak ayam pedaging. Harga ayam pedaging menurut Yulita kadang stagnan tapi kadang juga meningkat sangat signifikan.
“Kalau menjelang perayaan Natal begini harganya pasti naik beda kalau dengan hari-hari biasa. Harganya cenderung stabil,” ucapnya.
Yulita pun merincikan harga saat musim pesat atau acara besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru harga satu kilogram ayam potong bisa mencapai Rp26.000. Sedangkan hari-hari biasa harganya berkisar pada Rp14.000 per kilogram.
Yulita pun bertekad dari usaha ini mereka akan bersungguh-sungguh untuk mengatur pembiayaan bagi pendidikan anak-anaknya kelak.
Berkaitan dengan dunia wirausaha yang kini digelutinya, Yulita ikut mengajak segenap anggota dan calon anggota KSP Kopdit Pintu Air untuk berani berwirausaha.
Wirausaha sekecil apa pun, menurutnya, akan memberikan perspektif baru bagi si pelakunya untuk terus berpikir mengembangkan usaha ke arah yang lebih baik dan maju.
“Pesan saya sederhana sajam, jangan takut berwirausaha,” tutup Yulita.