Waspada, NTT Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Selama Sepekan ke Depan

Kupang, Ekorantt.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Provinsi NTT berpotensi mengalami cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Pernyataan ini disampaikan Kepala BMKG Stasiun El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi pada Kamis (29/12/2022) di Kupang.

Agung menjelaskan berdasarkan prediksi kondisi global yang diperkirakan BMKG, potensi hujan ringan hingga sangat lebat masih terjadi di wilayah NTT.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.

“BMKG El Tari mengeluarkan peringatan dini tujuh harian, tiga harian, satu harian dan tiga jam. Itu kita update. Jadi yang saya release di sini untuk tujuh hari ke depan,” jelasnya.

Selain hujan, Agung juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap angin karena jangka waktu satu minggu ke depan diperkirakan kecepatan angin mencapai 10-25 knot, atau 10-45 kilo meter per jam.

“Jadi ini cukup tinggi. Dan angin maksimal bisa mencapai 50 kilo meter per jam. Kalau Seroja kemarin, kecepatan angin yang tercatat 69 kilo meter per jam. Jadi itu lebih dahsyat,” terangnya.

Kalak BPBD NTT Ambros Kodo menjelaskan Pemprov NTT sudah mengimbau pemerintah kabupaten/kota sejak BMKG merilis perkiraan awal musim hujan di Oktober 2022 lalu.

“BPBD sudah memberikan informasi kepada masyarakat melalui surat edaran yang ditandatangi Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi, dan sudah ingatkan juga kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” kata Ambros.

Ia menambahkan ketika memasuki liburan Natal dan Tahun Baru, pihaknya menerima rilis dari BMKG bahwa ada potensi cuaca ekstrem di Provinsi NTT.

“Setelah itu kita tingkatkan imbauan kepada masyarakat melalui media sosial yang kita miliki. Apalagi publik sempat resah dengan informasi adanya badai. Padahal yang kita hadapi ini hanya cuaca ekstrem,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan tenang dan selalu siap siaga, terutama mereka yang berdomisili di lereng gunung, pinggiran sungai, atau dataran rendah di sekitar aliran sungai.

“Kalau hujan berlebihan, harus evakuasi diri ke titik aman untuk keselamatan nyawa. Karena apapun yang dikerjakan pemerintah tidak akan berhasil kalau masyarakat tidak peduli,” tandasnya.

Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka mengimbau operator laut seperti ASDP, Garda Maritim, PT. Flobamor, Pelni, Kapal Perintis maupun driver bus untuk selalu waspada.

“Karena di NTT wilayahnya kepulauan, maka umumnya orang lebih sering gunakan kapal feri. Tetapi sekarang dihentikan sementara waktu karena cuaca buruk,” jelas Isyak Nuka.

Isyak juga mengimbau para pengendara untuk selalu hati-hati di daerah yang rawan bencana seperti longsor, pohon tumbang dan banjir.

“Itu harus diperhatikan supaya armada mereka bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat,” ungkapnya.

Sedangkan di udara, biasanya maskapai sudah memiliki SOP sendiri dikala menghadapi cuaca ekstrem.

“Mereka biasanya tunda penerbangan beberapa jam hingga cuaca membaik baru pesawat diterbangkan,” tandasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA