Palu, Ekorantt.com – Namanya Vinsensius Watir. Perantau asal Kabupaten Sikka ini bisa dibilang sosok pekerja keras yang mau maju demi kehidupan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya.
Vinsensius kini telah menjadi warga Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Di sana, awalnya ia bekerja serabutan. Penghasilan yang ia dapatkan cukup untuk makan minum keluarga dan juga menabung untuk masa depan anak-anaknya.
Meski demikian, ia menabung dengan cara tradisional yang dikumpulkan dari berbagai pos pemasukan.
Karena profesinya sebagai seorang petani sawit, Vinsen acapkali menyimpan uang dari pendapatannya di buku-buku bambu rumahnya. Tiang bambu dilubangi dan dimasukkan semua uang kertas dan logam ke buku bambu itu.
Sewaktu-waktu, kalau dia membutuhkan uang itu maka buku bambu itu dibuka, dibelah dan lalu uangnya diambil untuk memenuhi kebutuhannya. Praktik ini dilakoni Vinsen selama berpuluh-puluh tahun.
Perjumpaannya dengan Didimus Dadi, Ketua Komite KCP Palu, lalu mengubah jalan hidupnya. Kisah tentang KSP Kopdit Pintu Air pun diceritakan kepada Vinsensius.
Melalui Didimus Dadi, Vinsensius menyampaikan motivasinya bergabung dengan Kopdit Pintu Air.
Pada April 2021, ketika ia mengikuti sosialisasi tentang Kopdit Pintu Air di Lalundu Kabupaten Donggala, Vinsensius memutuskan untuk bergabung dengan nomor anggota 295.084.
Sedikit demi sedikit, Vinsensius menabung dari uang tabungannya juga usahanya setiap hari.
Setelah merasa simpanannya sudah cukup lumayan, Vinsensius akhirnya memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman guna membeli mobil pikap Carry.
Kini ia tak lagi mengalami kesulitan untuk mencari dan menyewa mobil orang lain untuk mengangkut buah sawit. Pikap miliknya menjadi jawaban atas kesulitan yang ia rasakan setelah sekian lama.
Ia bilang mobilnya telah beroperasi. Pada bagian lambung dan kaca depannya bertuliskan “Hiro Heling”; dalam bahasa Sikka berarti mengumpulkan dari yang tersisa sedikit-sedikit.
“Kalau bukan karena bergabung dengan Pintu Air mana mungkin saya bisa beli barang dengan harga ratusan juta itu,” ujar Vinsensius merendah.
Ketua Komite Pintu Air KCP Palu, Didimus Dadi bilang menjelaskan Vinsensius adalah salah satu anggota yang sangat taat dan bertanggung jawab.
“Setiap ada kesempatan pertemuan untuk sosialisasi selalu saja ikut hadir. Dari sinilah dia sungguh memahami hak serta tanggung jawabnya sebagai anggota,” terang Didimus.
Menabung secara rutin dan membayar kewajiban bulanan, lanjut Didimus, telah menjadi bagian dari pola hidup Vinsensius. Hal ini dapat disimpulkan bahwa betapa perencanaan keuangan rumah tangganya sangat baik.
“Bapak Vinsensius teruslah melaksanakan kebiasaan baikmu ini, karena bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan ada kesuksesan besar yang bakal menjadi milikmu. Teruslah berjuang bersama Tuhanmu,” tutup Didimus.