BPBD Manggarai Catat 186 Kejadian Bencana Sepanjang 2022

Ruteng, Ekorantt.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai mencatat total bencana yang terjadi di wilayah itu sepanjang tahun 2022 adalah 186 kejadian.

“Warga diminta tetap waspada terhadap perubahan cuaca dan potensi bencana yang bisa saja terjadi ke depan,” pinta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manggarai, Stefanus Tawar didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Konstantinus Jerau kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (10/1/2022).

Stefanus memerinci, sebanyak 186 kejadian bencana ini terdiri dari 110 bencana tanah longsor, 31 bencana banjir.

Sedangkan hujan dan angin kencang sebanyak 28 kejadian. Selain itu, bencana kebakaran sebanyak 21 kejadian dan bencana sosial (bunuh diri, tenggelam dan tertimpa pohon) sejumlah 8 kasus.

Dikatakan, kejadian bencana ini terjadi pada 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai. Terbanyak di Kecamatan Langke Rembong, yaitu 49 kejadian dengan total kerugian ditaksir lebih dari Rp5 miliar.

Selain rumah dan lahan warga, kata Stefanus, bencana sepanjang tahun 2022 juga merusak fasilitas umum seperti saluran irigasi atau bendungan, jalan, jembatan, deuker, sekolah, dan kantor. Sementara korban luka-luka dan meninggal dunia tercatat sebanyak 12 orang.

Lebih jauh, sejak 31 Desember 2022-03 Januari 2023, lanjut Stefanus, tercatat 9 kejadian bencana angin kencang, tanah longsor dan kebakaran di Manggarai. Bencana ini merusak sejumlah rumah warga serta fasilitas publik.

“Kita masih atur jadwal untuk turun melakukan identifikasi kerusakan yang terjadi sekaligus berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa,” terangnya.

Stefanus menyebutkan, rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Indonesia termasuk Kabupaten Manggarai terjadi pada Januari 2023 ini.

“Ini rilis resmi BMKG, karena untuk data atau pun prakiraan cuaca ini kita selalu mengacu kepada mereka (BMKG, red),” sebutnya.

Berdasarkan rilis BMKG tersebut, lanjutnya, Bupati Manggarai, Herybertus Nabit telah menginstruksikan BPBD Manggarai untuk mengaktifkan posko bencana selama empat bulan ke depan.

“Berdasarkan perintah Pa Bupati, kami membuka posko ini selama empat bulan,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan bencana yang terjadi.

“Jadi kalau rumah terletak di daerah yang curam dan lereng, waspada longsor! Begitu juga di pesisir pantai waspadai banjir,” imbuhnya.

Stefanus juga meminta warga tetap waspada terhadap bencana kebakaran, terutama disebabkan arus pendek atau korsleting listrik.

“Karena dari hasil identifikasi yang kami lakukan selama ini, rata-rata rumah yang terbakar ini semuanya sudah dialiri listrik,” tutupnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA