Kupang, Ekorantt.com – Direktur PT Flobamor Agustinus Bokotei mengatakan bahwa di tahun 2022 pihaknya berhasil meraih laba atau keuntungan sebesar Rp564.509.427.
Menurut Bokotei, laba atau keuntungan perusahan milik pemerintah daerah tersebut belum melalui audit.
“Laba ini belum di audit atau unaudited,” ujar Boketei beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan laba atau keuntungan yang diperoleh PT Flobamor ini diperoleh dari beberapa sumber bisnis diantaranya, bisnis beras dan jagung, bisnis sapi dan daging beku dan pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK).
Terkait penyetoran ke Pemerintah Provinsi NTT untuk penyetoran ke kas daerah, lanjut Bokotei, pihaknya akan menyerahkan sebanyak 20 persen dari laba bersih.
“Kita mungkin setor ke kas daerah mungkin 20 persen dari laba bersih setelah audit,” ungkap Bokotei.
Ia juga mengatakan, di tahun 2023 ini pihaknya akan berusaha meningkatkan laba atau keuntungan perusahan dengan mengembangkan usaha-usaha yang telah dijalani PT Flobamor.
Selain itu dengan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga atau pun dengan institusi atau lembaga keuangan.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam bentuk bisnis pengiriman sapi dan daging beku.
Kerja sama dengan BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, kata dia, tidak akan membebankan penyertaan modal darah.
“Rencananya di tahun 2023 ini kita kirim sapi dan daging beku. Target mereka itu, satu bulan itu tiga kontainer. Tiga kontainer ini setara dengan 12 ton lebih,” ucapnya.
Kinerja PT Flobamor pada 2022 dan rencana kerja di tahun 2023 mendapat dukungan dari anggota Komisi III DPRD NTT, Fredy Mui.
Fredy mengatakan dengan adanya pemulihan ekonomi pasca pendemi Covid-19 ini, PT Flobamor mampu meningkatkan pendapatannya.
“Kita berharap di tahun 2023 ini mereka mampu meningkatkan pendapatannya berkali lipat dari di tahun 2022,” ujar Fredy.
Ia berharap PT Flobamor menjadi role model bagi perusahan daerah milik Pemerintah Provinsi NTT yang lainnya.
Pasalnya, PT Flobamor merupakan perusahaan daerah yang tidak menerima penambahan penyertaan modal khusus untuk manajemen yang saat ini.
“Sejak dilantik empat tahun lalu sampai sekarang ini manajemen baru tidak pernah menerima penambahan penyertaan modal,” ungkap Fredy.
Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Nasdem juga mengapresiasi kinerja manajemen PT Flobamor saat ini karena mampu mengurus mengurus PT Flobamor dengan baik.
“Manajemen baru ini mampu mengurus utang-utang lama, mampu bayar cicilian di Bank NTT, terus mereka juga dapat keuntungan. Mereka juga harus diapresiasi,” kata dia menandaskan.