Mahasiswa UPG 45 NTT Terima Bantuan Kursi Roda dan Alat Bantu Jalan dari Kampus

Kupang, Ekorantt.com – Ivon Susana Sau, salah satu mahasiswa Universitas Persatuan Guru (UPG) 45 NTT menerima bantuan berupa kursi roda dan alat bantu jalan.

Penyerahan kursi roda dan alat bantu jalan kepada mahasiswa Fakultas Keguguran dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Bahasa Inggris Semester 8 ini diserahkan langsung oleh Ketua BPH PGRI Samuel Haning didampingi Rektor UPG 45 dan Kaprodi Bahasa Inggris.

Samuel mengatakan penyerahan bantu kursi roda dan alat bantu merupakan bentuk kepedulian kampus terhadap mahasiswa.

Selain itu, bentuk komitmen dari kampus terkait implementasi program Jaminan Kesehatan dan Wafat Mahasiswa (Jamkesmawa).

“Bantuan ini kami serahkan ke anak kami Ivon. Kami memberikan sumbangan berupa kursi roda dan alat bantu jalan,” ujar Samuel.

Pihaknya selalu memperhatikan mahasiswa jika selama masa perkuliahan diketahui sedang sakit.

Selain menyerahkan kursi roda dan alat bantu jalan, Ketua BPH PGRI ini juga memberikan dispensasi kepada Ivon berupa penghentian pembiayaan uang kuliah dan mendapat pembimbingan skripsi di rumah oleh dosen.

“Sesuai dengan perjanjian, apapun kami selalu memperhatikan mahasiswa. Ini tanggung jawab saya dan kampus,” kata dia.

Rektor UPG 45 NTT David Selan mengatakan bantuan terhadap mahasiswa yang sakit ini adalah bentuk perhatian Ketua BPH PGRI Samuel Haning dalam mewujudkan program Jamkesmawa.

“Mahasiswa yang sakit, tidak hanya dilihat begitu saja, tetapi juga diberikan bantuan sesuai apa yang dibutuhkan mahasiswa,” ujar David.

Hal lain yang akan diberikan kampus kepada Ivon adalah pembebasan biaya kuliah hingga Ivon menamatkan pendidikan di Kampus UPG 45 NTT.

Pemberian dispensasi pembebasan biaya kuliah ini dikarenakan Ivon merupakan mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi.

“Anak ivon ini diberikan kebebasan biaya sampai selesai. Program Jamkesmawa ini hanya kampus UPG 45 yang laksanakan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Bahasa Inggris Yanrini Anabokay mengatakan bahwa penyakit yang diderita mahasiswanya adalah penyakit LUPUS.

Akibat penyakit yang diderita Ivon, sejak semester awal hingga semester lima, kampus melibatkan Ivon dalam mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.

“Penderita penyakit ini, tidak boleh terlalu banyak aktivitas, terpapar panas matahari secara langsung dan juga kena angin,” ucap Yanrini.

Kondisi fisiknya mulai menurun saat semester 7 karena harus PPL dan KKN. “Kami sudah ingatkan anak Ivon untuk tidak boleh terlalu capai,” kata dia.

“Kami sudah sampaikan tidak usah kerja fisik. Anak Ivon ini orangnya semangat dan dan memilki motivasi hidup yang tinggi. Mungkin karena terlalu capai akhirnya membuat anak Ivon drop,” kata Yanrini menambahkan.

Orang tua Ivon, Elisabeth Sau Nahak mengucapkan terima kasih kepada Ketua BPH PGRI Samuel Haning, Rektor UPG 45 NTT dan seluruh pihak yang telah berkenan membantu anaknya.

“Terima kasih untuk semua bantuan yang telah diterima anak saya. Hanya Tuhan yang mampu membalas semuanya,” ucap Elisabeth sambil meneteskan air matanya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA