Ende, Ekorantt.com – Bank NTT Cabang Ende ikut terlibat dan peduli terhadap tumbuh kembang anak di Kabupaten Ende berupa pemberian bantuan sebesar Rp30 juta bagi 60 anak penderita gizi buruk di lima puskesmas.
Kelima Puskesmas itu masing-masing ialah Puskesmas Loboniki di Kecamatan Kota Baru, Puskesmas Peibenga di Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Puskesmas Maukaro, Puskesmas Wolojita, dan Puskesmas Rukun Lima di Kecamatan Ende Selatan.
Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Ende, drg Muna Fatma Ngasu mengatakan hal itu dalam keterangan pers kepada wartawan di Kantor Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Ende, Jumat (20/1/2023).
Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Ende itu mengatakan untuk mengintervensi stunting di Kabupaten Ende pihaknya mendapatkan bantuan berupa uang sebesar Rp30 juta yang diserahkan secara langsung dari pihak Bank NTT kepada Pemda Ende melalui Bupati Ende Djafar Achmad pada tahun 2022.
Bantuan tersebut diteruskan ke TPPS Kabupaten Ende dan oleh tim diteruskan puskesmas yang merupakan leading sektor dalam pengendalian stunting.
“Iya untuk menurunkan angka stunting diperlukan dukungan dan peran serta dari semua pihak termasuk dalam hal ini pihak Bank NTT yang mau peduli dengan memberikan bantuan uang untuk menurukan stunting di Kabupaten Ende,” kata Muna Fatrma.
Ia mengatakan bantuan diserahkan ke pihak puskesmas karena secara teknis pihak puskesmas lebih mengetahui keadaan stunting di masing-masing wilayah kerja.
“Secara teknis operasional pihak puskesmas yang mengatur bantuan itu apa mau dibelanjakan makanan tambahan secara langsung dan baru diberikan kepada penderita stunting atau masing-masing keluarga diberikan uang dan keluarga sendiri yang membelanjakan makanan tambahan untuk anak penderita stunting,” ujar dia.
Dijelaskan, masing-masing puskesmas mendapatkan bantuan sebesar Rp5 juta dan nantinnya akan dipergunakan untuk membeli makanan tambahan. Targetnya setiap puskesmas akan mengintervensi stunting untuk 12 anak selama 30 hari.
Berdasarkan data hasil penimbangan kedua pada Agustus 2022 tercatat sebanyak 1.749 atau 8,9 persen anak di Kabupaten Ende menderita stunting.
Jumlah yang paling tinggi di Kecamatan Maukaro dan diharapkan pada 2023 turun menjadi 5,3 persen sesuai dengan target Pemda Ende.