Ende, Ekorantt.com – Balai Karantina Pertanian Ende mengklaim ternak babi bantuan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian ke sejumlah kabupaten di Flores, NTT sudah memenuhi syarat.
“Babi bantuan yang dilalulintaskan tersebut telah melalui pemeriksaan, baik laboratorium maupun fisik. Dan semua dokumen persyaratan juga lengkap,” kata Kepala Karantina Pertanian Ende Komarudin, Selasa malam.
Ia menyatakan bantuan ternak babi dari Kementan yang disalurkan melalui Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar sudah menjalani masa karantina 14 hari sebelum disalurkan ke masing-masing kabupaten.
Sebanyak 85 ekor babi bantuan untuk Kabupaten Ende, Sikka dan Flotim disebut telah melakukan karantina, pemeriksaan atau pengambilan sampel untuk uji laboratorium ASF dan PMK.
Hasilnya, babi bantuan tersebut dinyatakan sehat dengan diterbitkan sertifikat kesehatan, kata Komarudin.
Begitu sebaliknya, bila tidak memenuhi persyaratan lalu lintas hewan maka pihaknya akan melakukan penahanan, penolakan, dan pemusnahan.
Babi Bantuan Kementan Positif ASF
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan Sadipun kepada Ekora NTT, mengatakan bahwa 16 ekor babi di Sikka mati selama sebulan terakhir.
Ia menyebutkan dari 16 babi yang mati, tiga di antaranya positif terjangkit virus demam babi Afrika.
“Kita kirim tujuh sampel darah babi ke Balai Besar Veteriner Denpasar Bali untuk pemeriksaan. Hasilnya empat negatif, tiga positif ASF. Dan penyebab terkena demam babi hingga saat ini belum diketahui,” ujar Jemi Sadipun
Ketiga babi yang positif ASF itu berasal dari Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur. Dan ketiganya merupakan bantuan dari pemerintah pusat untuk warga Kabupaten Sikka pada 2022.
“Ada 25 ekor ternak bantuan. Bantuan itu disalurkan untuk dua kelompok yang ada di Kelurahan Nangameting dan Desa Egon, Kecamatan Waigete,” ujarnya.