Yogyakarta, Ekorantt.com – Ketua Komite Pintu Air KCP Yogyakarta, Guido Abong berkomitmen bahwa akhir tahun 2023, Pintu Air KCP Yogyakarta berubah status menjadi kantor cabang.
Komitmen itu bukannya tanpa alasan, tetapi didukung oleh terpenuhnya persyaratan untuk terbentuknya sebuah kantor cabang.
Disampaikannya, sampai dengan saat ini, KCP Yogyakarta telah memiliki anggota lebih dari 700 orang. Jumlah simpanan Rp1 miliar lebih, pinjaman 2,7 miliar dan jumlah aset telah mencapai Rp3 miliar lebih.
Demikian komitmen Guido Abong kepada anggota saat memimpin Rapat Anggota Bulanan (RAB) di Kelompok Jatinignsih Sleman, Kamis 26 Januari 2023.
Pada saat melakukan sosialisasi, Guido menyampaikan secara utuh tentang perkembangan lembaga Kopdit Pintu Air terutama yang berkaitan dengan hak dan kewajiban anggota.
Keunggulan masing-masing produk disajikan secara terbuka, misalnya berkaitan dengan Daperma, Solidaritas Kesehatan dan Solidaritas Duka, Beasiswa bagi anggota pelajar dan mahasiswa yang berprestasi.
Namun yang juga penting adalah penghargaan atas kinerja pada pengurus kelompok dan titik kumpul.
Menurut Guido, ini sangat penting karena meraka adalah garda terdepan untuk merawat anggota.
“Hari ini kita mendapat tambahan anggota baru sebanyak 14 orang. Sebelumnya kelompok Jatiningsih berjumlah 10 orang,” tutur Guido sembari menyampaikan keyakinannya bahwa jumlah anggota akan terus bertambah melalui Jempola.
Program Jempola dinilainya menjadi program pilihan anggota dan calon anggota di tengah situasi ekonomi Indonesia yang belum sungguh-sungguh pulih.
Terbukti di kelompok Jatiningsih, dari 14 orang anggota yang masuk semua itu melalui program Jempola.
Umumnya, lanjut Guido, mereka pinjam untuk dijadikan sebagai modal kerja. Usaha anggota bervariasi mulai dari gorengan, mie ayam, kantin sekolah sampai usaha jasa cuci setrika pakaian.
Retno Inda Yualinti, Ketua kelompok Jatiningsih ketika dimintai tanggapannya mengatakan dirinya memilih bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air karena merasa tertarik atas jenis produk serta layanan yang ada di Pintu Air.
“Saya bergabung menjadi anggota Pintu Air baru tiga bulan Pak, saya masuk pada bulan November tahun 2022 ,” tutur Yulianti.
Ia menyampaikan bahwa dengan pinjaman yang diberikan melalui program Jempola, dapat membantu tambahan modal untuk usaha laundry.
Yulianti menuturkan karena di daerahnya dekat dengan tempat ziarah umat Katolik, maka usaha pengolahan makanan ringan sangat laris karena diminati pengunjung yang merasa lapar atau sekedar mencicipi masakan khas Sleman.