Ruteng, Ekorantt.com – Ovita Yosefina Kurnia (45) mengembangkan usaha jasa menjahit di wilayah Pitak, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
Ketika Ekora NTT menyambanginya padi Senin, 30 Januari 2022, ia terlihat sibuk menjahit beberapa kain untuk dijadikan topi dan rompi.
Di dalam ruangan kerjanya, terdapat topi khas Manggarai yang tersimpan di rak kayu. Ada juga hasil jahitan lain seperti topi destar, topi Bali, retu, dan rompi.
Mama Ovita sengaja menyiapkan hasil jahitan dalam jumlah yang banyak karena ia memiliki beberapa langganan tetap.
“Saya harus sediakan stok yang cukup banyak, karena ada 13 toko di kota Ruteng yang telah menjadi langganan tetap saya,” ujarnya.
Mama Ovita merintis usaha jahitan sejak tahun 2011. Usaha ini sempat terhenti pada tahun 2019 karena kebakaran yang menimpa rumahnya.
“Dulu berhenti akibat peristiwa nahas itu. Pasca covid-19 ini aktif lagi,” tuturnya.
Mama Ovita bilang tahun 2022 ia penuh semangat untuk melanjutkan usahanya setelah bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air.
Kini, usaha jasa jahit wanita empat anak ini semakin berkembang dan ia pun telah dibantu seorang karyawati. Ia juga senang karena dua anaknya ikut membantu usahanya itu.
Produk yang ia jual di antaranya topi songket Manggarai, topi destar, topi Bali, retu, dan rompi. Topi-topi tersebut dipatok dengan harga Rp100 ribu, kemudian retu dengan harga Rp35 ribu, sementara rompi dijual dengan harga Rp250 ribu.
“Kain yang kami gunakan itu kain songket Manggarai yang kami beli di Cibal. Terus kain untuk pembuatan topi Bali kami harus beli di toko,” ujarnya.
Mama Ovita bisa meraup pendapatan sebesar Rp3 juta dalam sebulan. Dengan hasil itu, ia bisa membangun kembali rumah dan mengongkosi pendidikan tiga orang anak yang hingga saat ini masih di perguruan tinggi dan jenjang SMA.
“Setelah bisnis ini berjalan dengan baik, saya punya target akan membuka cabang-cabang di tempat lain,” pungkas.
Kopdit Pintu Air Cabang Ruteng pun terus mendorong para anggota untuk mengembangkan usaha produktif demi menunjang ekonomi rumah tangga. Lebih baik lagi, bila usaha itu berkembang dalam skala yang lebih besar.
“Kita bisa melihat bahwa banyak orang yang niat mengembangkan usaha, tetapi mereka tidak punya modal,” kata Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Ruteng, Hubertus Arifin Gulo.
Melihat peluang tersebut, kata Arifin, Pintu Air Cabang Ruteng siap memberikan modal dan mendampingi anggota dalam mengembangkan usahanya.
“Pada intinya dia (anggota) punya rencana, lalu ada niat, dan ada lokasi. Lalu usaha apa yang digelutinya, itu yang kami akan dampingi,” terangnya.
Sejauh pengamatannya, pertumbuhan simpanan saham dari bulan ke bulan lebih banyak dari anggota yang memiliki usaha produktif.
Pihaknya pun terus berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan terhadap anggota. Pendampingan itu harus lebih baik dari waktu ke waktu.
Arifin menambahkan, komite dan manajemen punya tekad lebih giat lagi bersosialisasi untuk meningkatkan pertumbuhan anggota dan aset.
“Kami sangat mengharapkan semua masyarakat menjadi anggota koperasi,” tutupnya.