Mbay, Ekorantt.com – Pandemi Covid-19 memberi dampak negatif bagi anak di tanah air, tidak terkecuali di pedalaman Flores-Nusa Tenggara Timur. Hak anak untuk bermain, melakukan aktivitas fisik, bergerak aktif, berinteraksi sosial, bergerak bebas, dan mendapatkan pengalaman bermain di ruang terbuka bersama teman sebaya tidak diperoleh selama masa Covid-19.
Penerapan pembatasan sosial berskala besar kala itu membuat ruang bermain anak menjadi sempit. Sikap anak berubah lesuh. Apalagi bagi anak (yatim piatu) yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.
Berikut kumpulan foto ruang bermain anak akibat Covid-19 karya jurnalis kami Ian Bala:
Para siswa SD di Nagerawe, wilayah pedalaman Nagekeo, NTT berkumpul di ruang kelas menjelang penerapan pembelajaran dari rumah. Kebijakan itu berlaku hingga di wilayah itu meski bebas Covid-19.
Salah seorang anak di Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende-NTT sedang berdiri di jari-jari besi kuburan keluarga saat berziarah pada masa pandemi. Di sana ia ditemani orang tuanya dan bermain seorang diri.
Seorang anak duduk menatap ke langit di balik salah satu kantor di Ende. Berhari-hari pada masa pandemi, ruang bermainnya terbatas.
Dua anak kakak beradik sedang bermain sepeda di halaman rumah mereka di Mbay, Kabupaten Nagekeo. Selama pandemi, ruang bermain mereka menjadi tidak leluasa.
Dua anak laki-laki dikawal kedua orang tua mereka dalam satu acara di Ende, NTT tahun 2022. Mereka tidak diizinkan bermain dengan anak sebaya lainnya di sela-sela acara keluarga itu.
Olgan (6), seorang anak asal Nagekeo bermain sendiri di rumah. Selama pandemi Covid-19, ia jarang bermain dengan teman-teman sebaya di Kampung Ndora. Penerapan pembatasan sosial berskala besar membuat ruang bermainnya menjadi sempit
Seorang anak bersama ibunya berziarah ke makam ayahnya di pekuburan umum Ende pada awal 2021. Ayah dari anak itu meninggal dunia akibat divonis Covid-19. Ibarat jatuh tertimpah tangga, anak perempuan itu pun terbatas ruang bermain selama pandemi
Seorang anak di Nagekeo menerima vaksin antibodi Covid-19 semenjak keran pembelajaran tatap muka dibuka oleh pemerintah.
Seorang anak berdiri di balik kaca yang ditempelkan tangan teman sebaya saat bermain di salah satu rumah di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur awal Januari 2023