Ende, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ende telah memutuskan pemindahan pasar Moni di Desa Koanara Kecamatan Kelimutu.
Upaya pemindahan pasar rakyat tersebut sesuai permintaan warga masyarakat Kecamatan Kelimutu telah terjadi over kapasitas.
Selain itu, aktivitas jual beli pedagang dan pembeli juga mengganggu suasasa belajar mengajar di SD Koanara dan fasilitas keagamaan di Moni.
Namun hingga saat ini, rencana pemindahan pasar tersebut mengalami jalan buntu karena fasilitas pasar di Wolonio, Desa Nuamuri terbilang belum memadai hingga pedagang enggan pindah.
Warga Moni, Marselus Bata Budo mengatakan pemerintah harus segera menyiapkan fasilitas pendukung yang memadai di lokasi pasar yang baru agar memberikan kenyamanan bagi para pedagang.
“Jadi usulan pemindahan itu dari saat saya menjabat kepala desa. memang karena di lokasi sekarang sudah tidak layak. Aktivitas pedagang sudah sampai badan jalan negara trans Flores. Pedagang mau pindah ke atas (Wolonio) tapi fasilitas harus lengkap dulu. Jalan masuknya mesti diperbaik, fasilitas parkir, lokasinya juga mesti diratakan,” kata dia saat dihubungi Ekora NTT pada Sabtu (18/2/2023)
Marselus mengurai, sejak gedung Pasar Wolonio dibangun pada beberapa tahun silam, hingga saat ini mubazir karena belum ada fasilitas yang memadai.
“Sejak dibangun jadi mubazir gedung itu. Kasian kan, keluarkan anggaran ratusan juta. Mesti dipikirkan serius dan dibenahi agar para pedagang bisa memanfaatkanya,” tutur Marselus.
Pantauan Ekora NTT pada Jumat di lokasi Pasar Moni, Desa Koanara, ratusan pedagang terpaksa menjajakan barang dagangannya di area trotoal jalan bahkan di badan jalan.
Kondisi ini membuat akses transportasi kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di wilayah itu terganggu.