Ruteng, Ekorantt.com – Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas mengajak anggota KSP Kopdit Spirit Soverdia untuk mengembangkan usaha produktif. Pinjaman dari koperasi lebih baik digunakan untuk modal usaha produktif daripada dihabiskan untuk hal konsumtif.
“Kita sekarang mengajak masyarakat kita untuk berorientasi pada hemat, menabung, dan pinjam untuk usaha produksi,” kata Bupati Agas pada kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-IX KSP Kopdit Spirit Soverdia di Aula Paroki St. Vitalis Cewonikit Ruteng, Kamis, 23 Februari 2023.
Bupati Agas meminta anggota koperasi untuk membudayakan hidup hemat dan menabung.
“Kita hemat bukan untuk diri kita saja, tetapi untuk masa depan keluarga kita,” kata tokoh koperasi ini.
Tujuan berkoperasi, jelas Bupati Agas, yakni mendidik dan membudayakan hidup hemat. Dalam hal ini, anggota mesti jadi pelopor untuk hidup hemat.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Agas meminta pengurus dan manajemen koperasi agar lebih rutin melakukan pendidikan kepada anggota. Pendampingan ditujukan kepada anggota yang memiliki usaha produktif.
“Untuk pengurus dan manajemen, lakukan pendidikan setiap minggu secara terjadwal. Pendidikan koperasi tidak semata-mata mengajak kita menabung uang. Tidak! Tapi bagaimana dia mengelola uang.”
Sejauh pengamatannya, hingga saat ini, jumlah masyarakat Manggarai Raya yang bergabung ke koperasi belum banyak. Hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah dan pengurus koperasi untuk mengajak masyarakat bergabung menjadi anggota koperasi.
“Kalau anggotanya besar kan potensi ekonominya besar. Nilai pasar uangnya besar,” ucapnya.
Perhatian Bupati Agas tertuju juga pada regenerasi keanggotaan koperasi. Generasi muda mesti belajar hidup berkoperasi.
“Dalam rangka regenerasi, kita sekarang ajak anak muda, bahkan dalam rumah harus ajak anak-anak. Didik dia (anak) menggunakan bukunya sendiri,” harapnya.
Lakukan AMAL
Wakil Ketua Puskopdit Manggarai, Penga Kornelis meminta pengurus dan anggota koperasi untuk melakukan AMAL (Anggota Mendapatkan Anggota Lain). Cara ini dinilai ampuh dalam menghimpun anggota koperasi.
Selain itu, ia meminta pengurus melakukan strategi jemput bola sehingga mampu mengajak dan merekrut anggota dalam jumlah yang banyak.
“Rajin mengunjungi anggota termasuk motivasi dan sosialisasi,” tuturnya.
Membangun koperasi sehat dan modern, lanjut dia, diperlukan komitmen yang kuat, kesabaran yang tinggi, serta konsistensi dalam pelaksanaan.
“Sangat tidak mungkin dapat membangun koperasi yang sehat dan kuat serta modern secara insan harus mulai dari akar rumput, yaitu para anggota,” tutupnya.