Mbay, Ekorantt.com – Panitia pelaksana tingkat Kabupaten Nagekeo membahas persiapan rapat koordinasi 30 desa wisata Floratama (Flores, Alor, Lembata dan Bima) di Pajoreja, Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo pada 6-9 Maret 2023.
Rapat kepanitian dilaksanakan di aula Setda Nagekeo, Mbay pada Jumat (24/2/2023).
Kepala Dinas Pariwisata Nagekeo, Silvester Teda Sada, menuturkan rapat koordinasi tersebut untuk menyiapkan hal teknis untuk melancarkan kegiatan tersebut.
“Berdasarkan rundown nanti semua berawal dari sini. Ada gala dinner lalu kunjungan ke Dekranasda. Tanggal tujuh nanti baru semua berpusat di Pajoreja,” ujar Silvester.
Ia mengatakan BPOLBF menunjuk Pajoreja sebagai lokasi kegiatan karena dianggap strategis berada di tengah-tengah Flores. Semua peserta dari berbagai wilayah lebih mudah mengakses.
Selain itu, masyarakat Pajoreja mendukung pariwista, keunikan alam dan budaya, desa wisata yang proaktif, akomodasi yang dinilai cukup dan layak, serta respon baik oleh pemerintah daerah.
“Ini pertimbangan BPOLBF dengan merespon dukungan masyarakat terhadap pariwisata di Nagekeo dan Flores,” kata dia.
Sekretrais Pokdarwis Wongasela, Desa Ululoga, Valentina Olympia Beka, menuturkan rakor 30 desa wisata dapat menarik perhatian wisatawan ke Pajoreja.
Di sana, kata dia, terdapat potensi wisata yang bakal dikunjungi misalnya, wudu atau peninggalan umat Islam, paket wisata tur rempah-rempah, serta keunikan alam dan budaya.
“Kami menyediakan 22 home stay, 41 kamar dan 46 tempat tidur. Pada prinsipnya kami siap menyukseskan rakor desa wisata kali ini dengan lancar,” kata Valentina.
Kepala Desa Ululoga Petrus Leko menyatakan penentuan lokasi rakor desa wisata berdasarkan hasil survei BPOLBF akhir Desember 2022. Pemerintah desa bersedia mendukung sekaligus ruang untuk mempromosikan potensi wisata pada waktu mendatang.
“Kami berharap ada kesepakatan bersama nanti dan kolaborasi antar desa wisata untuk mendukung pariwisata di Flores,” kata Petrus.
Sejauh ini, pemerintah desa mendukung kegiatan pelaku pariwisata di Pajoreja misalnya kelompok sanggar seni maupun pokdarwis yang dialokasikan dari dana desa.