Mbay, Ekorantt.com – Bidang Darurat Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo melaporkan sebanyak 16 kejadian longsor selama Februari 2023.
“Semua kami catat kejadian longsor di wilayah selatan Nagekeo,” ujar Kabid Darurat Bencana Nobertus Co’o, Selasa malam.
Ia menuturkan, longsor terjadi berturut-turut karena intensitas curah hujan melanda selatan Nagekeo selama dua pekan terakhir.
Kondisi tanah labil tidak dapat menahan beban pepohonan membuat longsor di sejumlah titik.
Nobertus menyebutkan terdapat tujuh titik longsor skala besar di jalur Kotakeo-Ladolima Utara. Sementara lima titik lain di jalur Kotakeo-Maunori dan empat titik di jalur Kotakeo-Selalejo.
“Itu yang skala besar, belum terhitung yang kecil,” ucap Nobertus.
Mayoritas longsor menutup bahu jalan sehingga akses antar wilayah selatan terganggu. Pemerintah, lanjut Nobertus, telah mengerahkan alat berat membersihkan material longsor.
“Hari ini hari terakhir bersih material longsor. Pak bupati sudah terjun meninjau di sejumlah titik,” katanya.
Ia menambahkan tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. “Longsor hanya menutup jalan. Rumah dan kebun warga aman,” ujar dia.
Saat ini, BPBD sedang berupaya mengurangi risiko bencana di kali Maunori, Desa Mbaenuamuri, Kecamatan Keo Tengah yang mengancam lahan kebun warga.
Kepala Desa Selalejo Timur Krispianus Goa menuturkan akses antar wilayah desa di Kecamatan Nangaroro-Mauponggo-Keo Tengah sudah terhubung kembali.
Kendaraan sudah bisa dilalui, setelah Pemkab Nagekeo menurunkan sejumlah alat berat.