Maumere, Ekorantt.com – Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Parera (AHP) meminta Galeri Kopi Sibakloang menjadi percontohan bagi pelaku UMKM lain di Kabupaten Sikka, bahkan NTT. Pelaku UMKM mesti menggali dan mengembangkan potensi di wilayahnya secara konsisten.
“Sibakloang harapannya menjadi percontohan, menjadi model bagi pelaku usaha ekonomi kreatif yang lain,” kata AHP saat berkunjung ke Galeri Kopi Sibakloang, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Senin, 27 Februari 2023.
Politisi PDI Perjuangan itu menyalurkan bantuan satu unit Mesin Coffee Maker kepada pemilik Galeri Kopi Sibakloang, Isye Fernandez.
AHP mengatakan, bantuan peralatan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Komisi X DPR RI melalui Banpersus 2022.
Untuk mendapatkan Banpersus, kata AHP, para pelaku UMKM perlu melakukan pendaftaran dengan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan sebelumnya. Kemudian ada proses seleksi untuk menentukan siapa yang akan menerima bantuan.
AHP berharap pelaku UMKM pro aktif untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Jangan lupa penuhi persyaratan yang telah ditentukan.
AHP bilang, banyak pelaku UMKM ingin mendapatkan bantuan tapi tidak mau mengurus persyaratan-persyaratannya.
“Peluang itu ada, selama para pelaku usaha ekonomi kreatif ini mau melengkapi persyaratan yang diminta. Nanti kita bantu rekomendasikan,” jelas AHP.
Lebih lanjut, AHP meminta pelaku UMKM yang menerima bantuan pemerintah untuk memanfaatkannya secara baik. Bantuan itu harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas usaha.
Pemilik Galeri Kopi Sibakloang, Isye Fernandez berterima kasih atas perjuangan AHP dalam memfasilitasi proposal bantuan mesin Coffee Maker ini.
Isye Fernandez mengatakan, dirinya mendapatkan bantuan satu unit Coffee Maker atau pembuat kopi semi manual dan mesin penggiling kopi Nordic.
“Mesin Nordic itu buatan Jerman. Mesinnya bandel. Ini impian semua pelaku usaha kopi,” kata Isye.
Hadirnya bantuan tersebut membantu Isye dalam mengedukasi anak-anak muda yang mau belajar tentang cara menyeduh kopi. Sejauh ini, Isye rutin membuka kelas edukasi kopi setiap tahun.
Diakui Isye, potensi kopi lokal di Kabupaten Sikka sangat menjanjikan. Beberapa wilayah memiliki potensi kopi dan para petani mulai sadar dengan potensi tersebut.
“Kami beberapa kali turun dan bertemu petani untuk edukasi pasca-panen. Mereka sudah belajar,” kata Isye.
Isye menambahkan, selama ini, para petani menjual kopi ke pengepul dengan harga yang rendah. Sebaliknya, Isye membeli kopi di tingkat petani dengan harga yang jauh lebih tinggi.
“Memang kopi di Kabupaten Sikka belum setenar kopi-kopi lain. Kita terus promosi kopi lokal kita ke depan,” pungkas Isye.