Bajawa, Ekorantt.com – Bupati Ngada Andreas Paru mengatakan perbedaan politik setiap orang menjadi hal biasa dan wajar.
Namun, ia menekankan agar perbedaan politik tidak menjadi dasar yang pada akhirnya mengorbankan pembangunan di Kabupaten Ngada.
Hal itu dia disampaikan saat meresmikan jembatan Lekosini di Kecamatan Aimere baru-baru ini.
Politisi Golkar ini menegaskan dalam setiap pembangunan akan ada keberhasilan jika semua lembaga dan elemen masyarakat saling bekerja sama tanpa ada saling menganggu.
“Kunci dari semua pembangunan ada kebersamaan, kalau tidak tidak saling ganggu dan senggol dan sebagainya, kita pasti berhasil,” ujarnya.
Perbedaan pandangan atau politik jangan sampai memecahkan persatuan dan kesatuan yang sudah dibangun sejak lama, kata Andreas.
Pemerintah, lanjut dia, saat ini sedang berkonsentrasi membuka akses Aimere-Bajawa Utara melalui jalur lintas selatan.
“Doakan saya dan pak wakil agar Bajawa Utara sampai Aimere harus bisa tembus, sehingga akses jalan di Kabupaten Ngada kita bisa lewat wilayah tengan utara dan selatan,” terang Andreas.
Menurutnya, ruas jalan tersebut membutuhkan perhitungan yang matang dan biaya yang cukup besar.
Pemkab Ngada terus membangun lobi ke Pemerintah Pusat, termasuk upaya beberapa jembatan di wilayah selatan kabupaten itu.