Larantuka, Ekorantt.com – Persoalan air bersih kini menjadi perhatian serius warga Desa Kewalelo, Kabupaten Flores Timur, NTT. Pasalnya selama beberapa tahun terakhir, debit air Watonitung, satu-satunya sumber air di desa itu mulai berkurang.
Belum lama ini, puluhan warga Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagong rela menempuh perjalanan kaki hingga tiga kilometer menuju Watonitung.
Setiap warga membawa masing-masing dua polibag anakan bambu. Berat tiap polibag sekitar lima kilogram. Totalnya sekitar 300 anakan bambu.
Perjalanan ke Watonitung cukup menantang dan melelahkan, sebab jalanannya menanjak dan rawan longsor. Kendati demikian tak menyurutkan semangat mereka.
“Ini kami punya mata air satu-satunya dan debitnya masih kecil. Kami harus buat begini agar esok lusa kami bisa punya air yang cukup,” ucap Sius Kiwan (36) salah satu warga di lokasi.
Warga menanam bambu dengan perlatan seadanya, seperti parang. Sementara alat gali seperti linggis tidak digunakan karena cukup berat.
“Tidak ada linggis, parang pun jadi. Daripada bawa linggis yang berat, dua anakan ini saja sudah berat,” katanya.
Warga lainnya, Tiston Liga (33) mengatakan, bambu yang sudah ditanam akan dipantau sekali dalam sebulan. Hal tersebut untuk memastikan bambu tetap hidup.
“Kalau ada yang mati kita tanam kembali,” katanya.
Tiston berharap agar lebih banyak lagi anakan yang ditanam di sekitar mata air Watonitung.
“Ini belum banyak. Ada banyak teman yang belum ikut. Untuk teman-teman yang belum sempat tanam hari ini, masih ada waktu untuk bergabung untuk sesuatu yang lebih baik ke depannya,” pintanya.
Karli Kada Watokolah (Local Champion dari Desa Kawalelo)