Ruteng, Ekorantt.com – Cuaca kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, begitu cerah, Sabtu 1 April 2023 pagi. Jarum jam telah menunjukkan pukul 09.45 Wita.
Dari kejauhan seorang wanita paruh baya tengah menjajakan jualannya menggunakan gerobak kecil dan lusuh. Saat matahari kian meninggi ia pun berteduh di bawah gerobak yang diatapi seng.
Sesekali ia duduk di kursi plastik biru sembari menatap kendaraan yang berlalu lalang di jalan. Saat pembeli datang, ia menyapanya dengan ramah. Begitulah cara Lili Ningsi menjajakan cilok di Kota Ruteng.
Lili bercerita mulai menekuni usaha jualan cilok sejak 2002. Motivasinya hanya satu, yakni ingin menafkahi hidup keluarga dan membiayai pendidikan anak-anaknya.
“Saya dulunya menjual cilok dari rumah tidak seperti sekarang menggunakan gerobak dan berjualan keliling,” ucapnya.
Meski begitu hasil yang didapat dari jualan cilok tak menentu. Kadang untung kadang buntung.
“Itulah kehidupan tidak selamanya mendapatkan untung ada kalahnya mendapatkan rugi,” katanya lirih.
Lili mengatakan, ada banyak rintangan dan tantangan, namun harus dilalui dengan tabah dan penuh kesabaran. Usaha apa pun perlu melibatkan Tuhan.
Hidup akan terasa tenang dan damai apabila mengerjakan usaha dengan hati yang bersih, bukan sekedar kata-kata manis. Sebab ia yakin rezeki Tuhan sudah mengaturnya.
Lili memiliki lima orang anak, ada yang sudah menikah, dan sedang mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menegah Atas (SMA).
Ia selalu bermimpi agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Sayang mimpinya belum bisa terwujud lantaran penghasilan ia dapat hanya pas-pasan.
“Tapi saya bangga mereka ada yang sudah tamat SMA. Setidaknya mereka tidak mengikuti jejak saya yang sekolah tidak sampai tamat Sekolah Dasar,” pungkasnya.
Maria Rosari Anut