Ruteng, Ekorantt.com – Sejumlah pengunjung maupun pembeli mengeluh lantaran sulitnya akses menuju area Pasar Inpres Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT.
Pasalnya, masih banyak pedagang yang berjualan di trotoar hingga badan jalan. Bahkan hampir satu meter sisi kiri dan kanan badan jalan dimanfaatkan untuk menjajakan dagangan seperti ikan dan sayuran.
Kondisi ini kian semrawut. Terlebih pemerintah setempat belum melakukan penataan secara baik.
Warga Kota Ruteng, Safri dan David meminta Pemkab Manggarai untuk menertibkan pedagang yang berjualan di atas trotoar maupun badan jalan.
“Kami minta Pemda Manggarai untuk jangan biarkan kondisi seperti ini. Para pedagang seperti ini harus ditertibkan karena sangat mengganggu lalu lintas sekitar pasar,” kata keduanya saat ditemui wartawan di seputar Pasar Inpres Ruteng, Selasa (25/4/2023).
Keduanya menilai, persoalan ini sepertinya dibiarkan, sebab telah berlangsung lama. Awalnya, pedagang berjualan di atas saluran drainase dan bahu jalan. Belakangan mereka memanfaatkan sebagian badan jalan.
Bahkan, keduanya bilang, para pedagang semakin tak terkontrol dan sesuka hati. Sehingga membuat para pengguna jalan dan pembeli tidak nyaman.
“Kami menilai, persoalan ini seperti dibiarkan. Tanpa ada ketegasan dari pemerintah. Selain mengganggu arus lalu lintas, pemandangan jadi semrawut. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ada pedagang lain yang nantinya akan ikut menjual di pinggir dan badan jalan,” kata mereka.
“Bisa saja karena sakit hati, pembeli hanya memilih beli di pinggir jalan, ketimbang beli di bagian dalam pasar yang telah disediakan tempat oleh pemerintah,” ucap mereka.
Warga lainnya, Theresia, mengaku kesal dengan kondisi jalan di Pasar Inpres Ruteng.
Menurutnya, pedagang yang seenaknya berjualan mengakibatkan kondisi jalan jadi sempit. Parahnya lagi, banyak kendaraan milik pedagang yang parkir tidak tertib.
“Kesal sekali dengan kondisi yang semerawut seperti ini. Ada lagi pedagang yang jual langsung dari kendaraan, dan kendaraan dagangannya parkir tidak beraturan. Saya minta pemerintah, tolong tertibkan semua pedang yang jual di pinggir jalan! Belum lagi kita lihat sampah di saluran got, tidak diperhatikan. Miris benar kondisi ini,” ungkapnya dengan nada kesal.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Manggarai, Fansi Aldus Jahang mengatakan, pemerintah akan memaksimalkan pemanfaatan Pasar Puni Ruteng, sebagai salah satu aset Pemkab Manggarai.
Upaya tersebut akan dimulai dari tempat parkir hingga pemanfaatan beberapa los dan lapak yang selama ini tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Lebih lanjut, Fansi mengatakan, pemerintah akan mengerahkan sumber daya agar Pasar Puni menjadi opsi lain demi mengurai keberadaan pasar Inpres Ruteng yang kian semerawut.
“Pemerintah daerah punya keinginan agar aset ini harus sudah dimanfaatkan secara maksimal. Apa pun caranya harus dimanfaatkan secara maksimal. Aset-aset ini menjadi tugas pemerintah untuk segera dimanfaatkan,” kata Fansi mengecek kondisi Pasar Puni bersama Bupati Manggarai, Herybertus G L Nabit, Rabu (26/4/ 2023).
Menurutnya, optimalisasi pemanfaatan aset demi mengatasi semrawutnya kondisi Pasar Inpres Ruteng. Pihaknya akan memindahkan beberapa segmen pedagang di pasar Inpres Ruteng ke Pasar Puni.
“Kita lihat dengan situasi Pasar Inpres Ruteng saat ini dengan sangat semerawut, kepadatan, arus lalulintas yang macet, dan sudah menumpuk, sementara kita masih ada aset lain,” terangnya.
Ia menambahkan, demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah menyediakan 198 lapak dan ada 35 kios yang bisa dimanfaatkan pedagang.
“Nanti kita atur. Katakan ikan, katakan sayur, daging, kita coba manfaatkan di sini. Sehingga akan terurai situasi Pasar Inpres Ruteng kalau ini sudah dimanfaatkan,” tuturnya.