Kupang, Ekorantt.com – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kupang, Danberty E. Ndapamerang mengajak Kopdit Pintu Air bersama pemerintah melawan rentenir dan Pinjaman Online (Pinjol).
“Rentenir sangat banyak di sini. Hampir semuanya beroperasi di pasar-pasar besar di Kota Kupang. Mari kita lawan rentenir,” ujar Ndapamerang saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2022 KSP Kopdit Pintu Air, Kamis, 4 Mei 2022.
Hadirnya rentenir dan Pinjol memudahkan orang untuk melakukan pinjaman dengan sangat cepat atau instan. Namun kecepatan proses pinjaman tersebut harus dibayar mahal dengan bunga yang tinggi.
Menurut Ndapamerang, cara untuk menghindari masyarakat tergiur dengan ajakan para rentenir dan Pinjol adalah cara merangkul masyarakat dan memberikan edukasi.
“Memang bagi masyarakat itu sangat instan dari pada kita masuk ke koperasi atau perbankan dengan aturan yang mengikat,” ucapnya.
Berdasarkan hasil pemantauan pihaknya di beberapa pasar-pasar besar di Kota Kupang, hampir sebagian pelaku rentenir adalah orang-orang koperasi yang beroperasi.
Mereka ini, kata Ndapamerang sangat tahu tentang cara membujuk bahkan dengan paksa orang untuk melakukan pinjaman harian. Kenyataan ini, lanjutnya sangat memilukan.
“Mereka sangat tahu menjalankan uang mereka. Saya tantang kita masuk ke pasar-pasar untuk merangkul masyarakat. Kita bangun ekonomi mereka sehingga mereka terhindar dari rentenir dan Pinjol,” tutupnya.
Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Kupang, Marselinus Lado menyambut baik ajakan dari Pemerintah Kota Kupang melalui Kepala Dinas Koperasi dan UMKM melawan rentenir dan koperasi.
Lado menjelaskan bahwa Kopdit Pintu Air Cabang Kupang serius memerangi para pelaku rentenir khususnya di Kota Kupang.
Menurut Lado, banyaknya masyarakat yang terjerat atau terjebak dalam rentenir atau Pinjol dikarenakan kekurangan informasi tentang pentingnya berkoperasi.
Saat ini, lanjutnya, pengelola KSP Kopdit Pintu Air Cabang Kupang melakukan kunjungan terus ke lapangan untuk bertemu anggota dengan harapan membentuk kelompok dengan maksud memberikan pemahaman tentang pentingnya berkoperasi.
“Kami selalu sampaikan kalau mereka pinjam di rentenir atau Pinjol uangnya langsung selesai. Tapi kalau pinjam di koperasi kredit kan uang mereka tidak selesai. Uangnya masih disimpan, terus kesehatan juga dilindungi terus kedukaan juga dilindungi,” tandasnya.