Kupang, Ekorantt.com – Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Bali Denpasar, Zhu Xinlong mendukung kebijakan prioritas Pemerintah Kota Kupang dalam upaya pengembangan sumber daya manusia.
Dukungan ini disampaikan Konjen RRT, Zhu Xinlong saat bertemu Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh di Denpasar, Bali pada Kamis, 4 Mei 2023.
Konjen Zhu Xinlong, mengatakan bahwa Pemerintah RRT menyambut baik tawaran kerja sama yang disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Kupang hubungan bilateral antara RRT dan Indonesia semakin baik.
“Pemerintah RRT tengah mengembangkan modernisasi ala Tiongkok yang tidak hanya memberi manfaat bagi warga Tiongkok tapi juga bagi dunia,” ujar Konjen Zhu Xinlong
Selain modernisasi teknologi, Konjen Zhu Xinlong mengatakan, Pemerintah RRT memberikan perhatian serius di bidang pendidikan, kesehatan, dan juga penanganan limbah sampah.
Untuk sektor pendidikan, pihaknya siap mengirimkan guru-guru untuk mengajar bahasa Mandarin di Kota Kupang. Tahun ini, pihaknya akan mengirimkan bantuan perlengkapan pendidikan untuk Universitas Citra Bangsa di Kota Kupang.
“Tentang kerja sama di bidang medis, Pemerintah Indonesia juga tertarik untuk memperkuat kerja sama di bidang tersebut. Saat pandemi covid lalu, medis Tiongkok sangat berperan. Pemkot Kupang bisa mengirim dokter dan tenaga medisnya ke Tiongkok untuk belajar tentang medis Tiongkok juga menjalin kerja sama untuk penyediaan peralatan medis,” ucap Konjen Zhu Xinlong.
Kerjasama ini, lanjutnya adalah langkah baik. Karena Konjen Zhu Xinlong menilai Kota Kupang sebagai pintu gerbang selatan Indonesia sangat baik sebagai pusat perdagangan.
“Jika infrastrukturnya sudah dibangun baik tentunya akan banyak wisatawan dan investor yang tertarik untuk datang ke sana,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, ia mengapresiasi perhatian serius Penjabat Wali Kota terhadap penanganan sampah karena sangat mementingkan masyarakat.
Menurutnya, jika sebuah kota mau maju dan cantik, maka penanganan sampah menjadi sangat penting.
Ada tiga hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam penanganan sampah. Yang pertama adalah landfill, atau tempat pembuangan akhir yang dikelola secara baik.
Kedua, proses daur ulang sampah. Tiongkok memiliki teknologi terbaik untuk proses ini.
Ketiga, pengolahan sampah untuk dijadikan sebagai bahan dasar untuk sumber tenaga listrik.
Pihaknya, lanjut Konjen Zhu Xinlong siap memfasilitasi Pemkot Kupang untuk menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan di Tiongkok yang bergerak di bidang tersebut.
Konjen Zhu Xinlong mengundang Penjabat Wali Kota dan jajaran untuk berkunjung ke Tiongkok, melihat langsung bidang usaha yang cocok untuk dikembangkan di Kota Kupang termasuk pengolahan sampah.
Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan Pemerintah RRT untuk Kota Kupang selama ini, sekaligus mengajukan permohonan dukungan untuk berbagai program prioritas Pemerintah Kota Kupang ke depan.
George menjelaskan, Pemerintah Kota Kupang sedang berupaya mendorong pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan, terutama di bidang ilmu sains dan penguasaan bahasa asing.
Pemkot Kupang, kata George, ingin menjalin kerja sama dengan RRT di bidang kesehatan. Tidak hanya dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti dokter dan tenaga medis lainnya, tapi juga dalam hal peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan.
Menurutnya, kemajuan sektor kesehatan di Tiongkok merupakan yang terbaik di dunia.
George juga mengharapkan terjalinnya kerja sama di bidang infrastruktur dengan Tiongkok mengingat Pemkot Kupang tengah berupaya mewujudkan Kota Kupang sebagai water front city.
“Posisi Kota Kupang yang strategis sebagai pintu gerbang selatan Indonesia, berhadapan dengan Australia dan Timor Leste tentunya memiliki prospek yang menjanjikan bagi para investor dari Tiongkok untuk berinvestasi di Kota Kupang,” terangnya.
George menyampaikan program prioritas yang sejak awal dilantik menjadi perhatian utamanya, yakni penanganan sampah. Diakuinya, Pemkot Kupang terus berjuang untuk menghapus stigma sebagai salah satu kota terkotor di Indonesia.
Dia berharap, Pemerintah Tiongkok bisa mendukung upaya tersebut, terutama dengan teknologi pengolahan sampah plastik.