Mbay, Ekorantt.com – Petani jagung di NTT didorong memproduksi paling sedikit 1 juta ton jagung per tahun untuk diekspor ke perusahan industri terbesar di Asia Tenggara, Chaeron Pokphan.
“Selama ini petani kita takut soal pasar. Nah, pasar sudah tersedia tapi harus dikirim satu juta per tahun dari NTT,” ujar Anggota DPD RI Angelius Wake Kako saat berkunjung ke Nagekeo, Jumat (9/6/2023).
Angelius yang masuk dalam struktur Dewan Jagung Nasional turut berpartisipasi menghadirkan perusahan industri jagung ke NTT.
Ia mendorong petani di NTT memanfaatkan lahan tidur untuk mengembangkan jagung dalam skala besar.
Angelius menjelaskan bahwa NTT mempunyai andil untuk menekan defisit jagung secara nasional beberapa tahun terakhir.
“Petani tidak perlu cemas. Bibit atau benih, sarana produksi (saprodi) dan pasar sudah disiapkan. Masyarakat hanya menyiapkan lahan dan tenaga lalu akan mendapatkan keuntungan,” kata dia.
Ia menyebut Kabupaten Nagekeo sudah menyiapkan lahan 500 hektare untuk menanam jagung. Pada akhir Juni 2023, benih jagung sudah mulai ditaman di dataran Mbay.
Pihaknya kini berencana akan mengembangkan jagung ke wilayah Kabupaten Ngada yang merupakan salah satu daerah potensial.
“Kami sudah mulai jalankan dari Lembata, Flores Timur, dan Sikka. Nanti juga di beberapa wilayah di daratan Timor dan Sumba,” tutur Angelius.