Larantuka, Ekorantt.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menggelar Festival Budaya tahun 2023 yang berlangsung di Pulau Solor.
Festival yang mengusung tema ‘Tite Kiwan Noon Watan,Tite Kaka Noon Arin’ ini digelar selama dua hari, yakni Rabu, 21 Juni dan Kamis, 22 Juni 2023.
Sekretaris Daerah Flores Timur Petrus Pedo Maran mengapresiasi terselenggaranya festival tersebut.
Menurutnya, Pulau Solor menjadi tonggak sejarah, yang mana dibuktikan dengan sejumlah peninggalan, jejak tutur, dan kearifan lokal.
Bahkan Solor menjadi ikon perlawanan terhadap bangsa Portugis. Belum lagi Cendana Solor menjadi komoditi perdagangan dunia.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa Pulau Solor menjadi tonggak sejarah. Begitu pula dengan wangi cendana yang menyedot perhatian dunia. Kita berharap melalui festival ini menjadi momentum pemurnian masyarakat untuk kembali ke puken dan nimun Lewotanah Solor,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur Katarina M. Rin Riberu mengatakan, pegelaran Festival Nusa Solor memberikan gambaran yang berbeda.
“Pameran budaya, karnaval, kearifan lokal kuliner memberikan cita rasa yang khas dalam event Nusa Solor ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur, Silvester Petara Hurit mengatakan, festival Nusa Solor mempunyai daya tarik tersendiri.
Selain menghidupkan kembali tradisi budaya, juga mempererat tali persaudaraan untuk saling menopang dan melengkapi terutama antara masyarakat pesisir (pelaut) yang muslim dan masyarakat peladang yang Katolik.
“Momentum bermartabat ini sudah sepantasnya mendapatkan tempat di hati masyarakat pulau Solor agar boleh menghidupkan kembali tradisi budaya serta mempererat tali persaudaraan,” ungkapnya.
Festival Budaya Nusa Solor juga, tambahnya, menjadi panggung kreasi masyarakat dan orang muda Solor untuk mengekspresikan kearifan lokal yang selama ini belum diketahui masyarakat di luar Pulau Solor.