Maumere, Ekorantt.com – Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, memberikan keleluasan kepada pengelola (pengurus, pengawas, dan manajemen) untuk menggunakan hak politiknya dipilih dan memilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.
Namun, lembaga mengeluarkan keputusan agar antara kepentingan pribadi dan lembaga tidak ada yang saling merugikan.
“Lembaga tidak melarang mereka untuk menggunakan hak politiknya, akan tetapi lembaga juga berharap agar orang tersebut tidak mengatasnamakan lembaga untuk kepentingan politiknya,“ ujar Jano saat dikonfirmasi Ekora NTT melalui sambungan telepon Rabu, 21 Juni 2023.
Para pengelola yang terlibat dalam praktik politik juga harus memperhatikan hal-hal yang ditentukan lembaga, antara lain;
Pengurus, pengawas, komite dan manajemen yang ikut berkontestasi supaya segera mengajukan surat permohonan untuk cuti paling lambat sampai dengan akhir Juni 2023.
Bagi yang ikut berkontestasi akan dinonaktifkan jika telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon tetap legislatif dan atau calon tetap kepala daerah sampai dengan selesainya proses pemilihan.
Jano juga menyampaikan larangan agar dalam berkampanye tidak diperkenankan mengatasnamakan lembaga Kopdit Pintu Air.
Selain itu, tidak diperbolehkan menggunakan atribut atau fasilitas lembaga untuk berkampanye karena lembaga tidak ada urusan dengan politik praktis.
Menjawab calon yang meminjam uang dari koperasi untuk membiayai kegiatan politik, menurut Jano sejauh yang bersangkutan sebagai anggota tentu tidak dilarang.
Namun yang pasti akan melewati proses pengajuan dan verifikasi kelayakannya. Terutama yang berkaitan dengan kemampuan membayar dan jaminannya agar lembaga tidak dirugikan.
“Karena yang bersangkutan adalah anggota tentu kita tidak melarang untuk pinjam uang untuk mendukung kepentingan. Asal saja melalui prosedur yang benar, diverifikasi guna memastikan kemampuan membayar serta jaminan. Kalau semua oke ya kita layani,“ tutur Jano.
Ia bangga bila orang-orang yang dibentuk Pintu Air dapat bekerja di lembaga yang lebih tinggi lagi.
“Tentu mereka tidak akan melupakan Pintu Air sebagai induk,” tandas Jano.