Maju di Pilgub NTT, Frans Aba Berkomitmen Investasi di Bidang Kebudayaan

Kupang, Ekorantt.com – Maju dalam pencalonan Pilgub NTT, Fransiskus Xaverius Lara Aba tidak hanya mengutamakan pembangunan ekonomi. Frans Aba, demikian ia disapa, juga punya komitmen untuk memperhatikan aspek-aspek pembangunan yang lain. Salah satunya adalah pembangunan budaya.

“Selain mengonstruksi ketahanan ekonomi Provinsi, hal lain yang mesti diutamakan, tetapi kerap tidak diperhatikan secara serius adalah membangun investasi kebudayaan,” kata Frans Aba kepada Ekora NTT pekan lalu.

Pemerintah dalam setiap tingkatan, kata Frans, seharusnya memiliki  visi dan gagasan dalam membangun kebudayaan.

Keluaran yang diharapkan antara lain adanya ekosistem juga pelaku-pelaku budaya yang aktif bergiat dan cukup kuat menunjang pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals). Kemudian munculnya industri-industri kecil dan menengah berbasis pemanfaatan kebudayaan lokal.

Frans Aba berkomitmen untuk mengakomodir semua komunitas seni, kelompok-kelompok aktivis, dan para pelaku budaya lainnya, terutama generasi muda yang visioner untuk bekerjasama, bukan hanya pada level meningkatkan literasi digital, tetapi lebih dari itu literasi tradisi.

“Studi-studi etnologis, antropologi, sosial, keagamaan dan politik mesti dibuat untuk menunjang pendokumentasian pengetahuan lokal serta penuturan warisan sejarah pengetahuan yang otentik yang akan menjadi modal sekaligus basis strategis dalam mengambil kebijakan pembangunan yang inklusif dan inovatif,” jelasnya.

Untuk mendukung upaya investasi kebudayaan ini, pemerintahan di bawah kepemimpinan Frans Aba akan gencar mengidentifikasi gerak kolektif yang sudah berjalan secara mandiri di masing-masing wilayah di NTT. Mereka kemudian dilibatkan dalam serangkaian pelaksaan berbagai workshop, festival, program seni, serta pelatihan.

“Pemerintah akan memberi dukungan yang berarti dan tepat sasar pada kelompok-kelompok ini dengan satu ideal yang pasti yaitu reproduksi pengetahuan berbasis kearifan lokal, revitalisasi identitas kebudayaan, peningkatan kapasitas pelaku seni budaya, serta penstabilan ekosistem seni budaya di tingkat lokal hingga regional,” pungkasnya.

TERKINI
BACA JUGA