Jakarta, Ekorantt.com – KSP Kopdit Obor Mas meraih prestasi sebagai koperasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbaik dalam ajang anugerah Dekopin Award.
Penghargaan diberikan oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Sri Untari kepada Ketua Pengurus Kopdit Obor Mas, Markus Menando pada perayaan Hari Koperasi Nasional ke-76 di Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023.
Sri Untari berharap gerakan koperasi Indonesia tetap solid untuk maju dalam semangat kekeluargaan dan gotong royong.
Dekopin, kata Sri Untari, memandang Kopdit Obor Mas ikut memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan ekonomi bangsa.
Sementara Ketua Pengurus Kopdit Obor Mas, Markus Menando berterima kasih karena mendapatkan Dekopin Award.
“Ini kado untuk seluruh anggota Kopdit Obor Mas. Kita akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada anggota,” kata Markus.
Hal senada disampaikan General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering. Ia mengaku bangga karena Kopdit Obor Mas mendapat penghargaan sebagai koperasi penyalur KUR terbaik.
“Kita bangga bahwa apa yang kita lakukan selama ini dihargai oleh pemerintah,” ujar Frediyanto usai apel Hari Koperasi Nasional di Kantor Pusat KSP Kopdit Obor Mas, Rabu, 12 Juli 2023.
Sebagai koperasi yang dipercaya, ungkap Frediyanto, KUR sangat membantu anggota, sebab mendapat pinjaman bunga murah sehingga mampu meningkatkan ekonomi anggota.
“Bayangkan pinjam di Obor Mas dengan bunga 0,25 persen per bulan bagi peminjam pemula. Bunga 4 persen efektif per tahun. Lalu dia (anggota) putar itu uang, maka akan menciptakan keuntungan tinggi, dan akan memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan dia sebagai anggota,” bebernya.
Frediyanto menuturkan, pada 2022 KUR yang disalurkan kepada anggota sebanyak Rp100 miliar. Sementara pada 2023, diberikan plafon untuk menyalurkan KUR sebesar Rp200 miliar.
“Dengan target Rp200 miliar ini bisa capai. Kami yakin itu, karena anggota kami banyak sekitar 145 ribu. Dan Inikan cuma Rp200 miliar setiap tahun omset pelayanan kami sekitar Rp750 miliar, kami yakin bisa,” kata Frediyanto.
Sejauh ini, kata Frediyanto, tingkat kredit lalai nol persen dalam penyaluran KUR.
Ia menambahkan, koperasi sebagai lembaga pejuang harus beradaptasi dengan segala tantangan zaman.
“Kita harus siap menghadapi tantangan zaman, karena jati diri koperasi harga mati, tapi bisnis harus bisa menyesuaikan dengan tantangan zaman,” ujarnya.