Bank NTT Cabang Bajawa Sosialisasi SKM dan KSPAMS di Desa Manubhara

Bajawa, Ekorantt.com – Bank NTT Cabang Bajawa, Kabupaten Ngada melaksanakan sosialisasi Skim Kredit Merdeka (SKM) dan Kredit Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KSPAMS) di Desa Manubhara, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Jumat (15/7/2023).

Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan warga itu dihadiri oleh Kepala Bagian Kredit Bank NTT Cabang Bajawa, Nining Dopo.

“Jadi hari ini selain kita mempromosikan produk-produk yang ada. Ini juga merupakan rangkaian kegiatan jelang hari ulang tahun ke-61 Bank NTT,” ujarnya.

Nining menjelaskan Bank NTT menjalankan fungsi intermediasi yang mana menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito kemudian akan disalurkan dalam bentuk kredit.

Menurutnya, kredit merdeka ialah kredit yang peminjamnya tidak dikenakan bunga pinjaman dan digunakan untuk hal-hal produktif.

iklan

“Kredit merdeka bunga benar-benar nol persen yang mana plafon pinjaman awalnya lima juta,” jelasnya.

Sementara itu, KSPAMS merupakan produk Bank NTT untuk mengatasi persoalan yang ada di masyarakat.

“Dalam hal ini kita juga bekerja sama dengan lembaga Wahana Visi Indonesia,” ujar Nining.

Ia menjelaskan kredit ini hampir sama dengan kredit merdeka, tidak dikenakan bunga pinjaman dan pinjaman dilakukan perorangan atau kelompok.

“Bank NTT memberi perhatian serius terhadap persoalan air bersih dan sanitasi,” kata Nining.

Kepala Desa Manubhara, Yeremias Keo, mengungkapkan salah satu persoalan yang ada di desanya itu yakni masalah rentenir dan tidak adanya sambungan air bersih di tiga dusun desa itu.

“Kami di sini ada empat dusun, tiga dusun tiga ada sambungan air bersih,” jelasnya.

Ia berharap dengan kegiatan sosialisasi itu bisa menghasilkan kerja sama untuk mendapat akses pinjaman dalam menyelesaikan persoalan air minum.

Dengan ada sambungan rumah dalam bentuk meteran air, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan PAD Desa Manubhara, kata Yeremias.

“Persoalan lain adalah pinjaman mingguan dengan bunga tinggi. Sehingga saya berharap masyarakat bisa mendapat akses untuk pinjaman dari Bank NTT.  Kita bisa perang yang namanya rentenir,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua BPD Manubhara Severinus Nono berharap Bank NTT bisa menjadikan Desa Manubhara sebagai desa dampingan.

“Banyak produk masyarakat di desa ini salah satunya tenun,” ucap dia.

Severinus berharap ada kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses pinjaman dan penjualan kain tenun.

“Kalau sisa pinjamannya di bawah lima juta, desa boleh mengeluarkan rekomendasi untuk mengakses pinjaman di Bank NTT. Misalnya, sisa tiga juta itu boleh sehingga dua juta bisa digunakan untuk usaha produktif,” jelasnya.

Namun Severinus berharap, pengeluaran rekomendasi dilakukan secara selektif sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA