Ende, Ekorantt.com – Sedikitnya 15 peternak babi asal Ende dan Nagekeo ikut pelatihan pembuatan pakan babi secara fermentasi di D’barbara, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, Selasa (25/7/2023).
“Ini gerakan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan pembuatan pakan babi,” ujar Anggota DPD RI Angelius Wake Kako pada sela-sela pelatihan.
Dalam praktik itu, Angelius menghadirkan Robi Gamar, pelaku usaha ternak babi asal Kabupaten Manggarai. Robi disebut memiliki pengalaman selama tinggal di Denpasar, Bali.
“Pak Robi mempunyai kemampuan dalam pengolahan pakan secara organik. Kita undang dia (Robi) untuk meningkatkan ekonomi keluarga melalui usaha babi,” tutur Angelius.
Kegiatan serupa juga dilakukan oleh Tim Rumah Rakyat AWK Sikka bagi peternak babi di Kabupaten Sikka.
Angelius merasa terpanggil atas bencana yang menimpa peternak babi di Flores akibat ASF. Sebab itu, ia mengundang Robi untuk memberi penguatan kepada peternak babi agar terus bersemangat.
“ASF membunuh usaha masyarakat secara besar-besaran. Ini sangat sedih karena ekonomi masyarakat menurun drastis,” kata dia.
Sementara Robi menuturkan pembuatan pakan ternak babi sangat mudah karena bahan dasar organik ada di kebun-kebun petani.
Hanya saja, pengolahan dilakukan melalui fermentasi dengan komposisi yang terukur. Ditambah dengan 200 ml bakteri sebagai stimulan bahan pakan yang akan menjadi ransum.
“Bahan hanya batang pisang, dedaunan, ubi-ubian, dedak padi, dedak jagung, tepung ikan, dan mineral,” beber Robi.
Kemudian proses fermentasi selama 12 jam lalu diberikan kepada babi.
Robi menambahkan, pengolahan dengan bahan lokal lebih hemat dibandingkan pakan toko jika dikalkulasi.
“Hemat mencapai 50 persen,” kata Robi menandaskan.