Maumere, Ekorantt.com – Babo (52), pria asal Wolowaru, Kabupaten Ende, yang sehari-hari menjual sayur di Pasar Alok Maumere, sekarang mulai bernapas lega.
“Puji Tuhan dengan hasil jualan sayur selama dua tahun di Pasar Alok saya mampu membeli sebuah pikap dengan harga Rp115 juta,” kata Babo kepada Ekora NTT, Senin (24/7/2023) sore.
Ia bilang, setiap pagi dan sore, ia membawa sayur dari Moni menggunakan pikap untuk para pelanggan di Pasar Alok Maumere.
“Tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan di Pasar Alok tetapi juga pelanggan sayur dari Flores Timur. Setiap kali mobil sayur masuk pasar Alok pasti langsung diserbu pelanggan,” tegasnya.
Ia pun berkisah, dirinya menjual sayur sejak dua tahun silam tepatnya pada 2021. Sebelumnya, ayah lima orang anak ini menjual sarung di beberapa pasar daratan Flores hingga tembus ke Pulau Lembata.
“Dua tahun lalu saya berhenti menjual sarung dan menekuni usaha jual sayur karena menggembirakan dan sayur dibutuhkan setiap hari oleh pembeli,” ujarnya.
“Saya juga dapat untung sedikit karena sawi bungkus ini saya jual per pohon Rp8 ribu. Sedangkan mereka yang beli dari saya menjualnya dengan harga Rp10 ribu,” tambahnya.
Babo mengatakan, mobil pikap hanya mampu muat 600 pohon sawi bungkus atau kol. Hasil yang diperoleh dari jualan satu mobil pikap sayur mencapai Rp4.800.000 hingga Rp5 juta.
Clara, pedagang sayur yang menjadi pelanggan mengungkapkan selalu membeli sayur dari om Babo karena segar.
“Baik sawi bungkus dan kol yang biasa dijual Om Babo hijau dan segar. Sehingga pelanggannya cukup banyak,” ujar ibu asal Watuneso ini.
Sedangkan Ros, penjual eceran di Pasar Alok ini berterima kasih kepada Om Babo yang telah mendekatkan pelayanan pembelian sayur.
“Kehadiran Om Babo menjual sayur selama kurang lebih dua tahun di Pasar Alok ini telah membantu kami khususnya penjual eceran. Kami tidak mengeluarkan uang ojek lagi untuk membeli di tempat yang jauh,” pungkas Ros.