Ikut GGIK 2.0 di Bandung, Siswi SMAK Syuradikara Siap Dirikan Komunitas Generasi Hijau

Ende, Ekorantt.com – Tracy Marcella Tjiputra, siswi kelas XII IPA 1 SMAK Syuradikara menjadi peserta Green Generation Indonesia Kelana 2.0 tahun 2023.

Ecy, ia disapa, telah melaksanakan kampanye generasi peduli lingkungan bersama 50 generasi muda lainnya di Pangalengan, Bandung, Jawa barat.

Ia mengatakan, Green Generation merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mengampanyekan generasi muda yang mesti peduli pada ekologi atau lingkungan hidup.

“Kami kampanyekan isu lingkungan dengan tajuk Pemuda Bestari, Jelajah Lestari,” katanya kepada Ekora NTT, Selasa, 1 Agustus 2023.

Green Generation Kelana 2.0 tahun 2023 ini, lanjut Ecy, diselenggarakan tepat di Kampung Srikandi, Desa Wanasuka, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada 19-23 Juli 2023.

 

Ecy berpose dengan teman-teman Green Generation di Bandung – Ekora NTT

Ecy menjelaskan, GGI merupakan organisasi yang bergerak untuk mewujudkan generasi peduli dan berbudaya lingkungan yang telah tersebar di 34 Provinsi dan 248 Kabupaten/kota di Indonesia.

Ia bangga karena telah berhasil mengikuti kegiatan hingga selesai dan membawa pulang penghargaan berupa Sertifikat Nasional.

Ecy mengaku apa yang dialaminya membawa kebahagiaan bagi lembaga SMAK Syuradikara, Bruder Kepala Sekolah, para guru, pegawai, teman-teman, dan orang tua yang mendukungnya sampai pada posisi seperti sekarang.

“Awalnya saya merasa tidak percaya tapi balik lagi semua karena Rencana Tuhan atas diri saya,” katanya.

Siap Bentuk Komunitas

Ecy menambahkan, ia akan mendirikan suatu komunitas kecil di SMAK Syuradikara Ende.

“Saya akan memotivasi teman-teman SMA agar bisa menghasilkan generasi peduli dan berbudaya lingkungan dan nantinya dalam ajang berikutnya bisa mengikuti ajang GG kelana 3.0,” harap Ecy.

Ia berpesan kepada teman-teman untuk tidak takut mencoba sesuatu yang baru dan yang belum tentu tahu pasti hasilnya akan seperti apa.

“Dicoba saja dulu, nikmati prosesnya dan jangan lupa sertakan Tuhan di dalam perjalananmu, maka engkau akan berhasil ketika berjalan dengan-Nya,” pesannya.

Kepada adik-adik kelas, kata dia, tetap semangat dan terus berjuang dan lebih mementingkan proses dibanding hasil, karena proses akan terus berjalan.

“Selama kita berkembang ketika belajar, hasil akan mengikuti dengan sendirinya. Jangan takut untuk berbuat salah karena kita sebagai pelajar di masa SMA memang sudah sepatutnya belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut,” katanya.

Ecy menekankan lagi bahwa kesalahan-kesalahan atau kegagalan akan mendatangkan kesuksesan untuk siapa saja.

Sementara Bruder Kristianus Riberu, SVD mengatakan apresiasi kepada Ecy karena telah membawa nama baik sekolah dan belajar banyak hal bersama generasi lainnya.

Ecy bersama Bruder Kepala SMAK Syuradikara, Kris Riberu, SVD, Pater Frans Ndoi, SVD, dan Wakasek Humas Heribertus M. Bata Putra- Ekora NTT

“Pengalaman Ecy mesti diterapkan dalam lingkungan sekolah untuk proses penyadaran teman-teman lain untuk merawat bumi,” kata Bruder Kris, Selasa.

Ia menambahkan, yang dilakukan Ecy adalah bagian dari pesan Laudato Si, jadi apa yang diperjuangkan Ecy, sudah dan tengah didukung oleh lembaga.

“Ecy mesti bangun komunitas supaya teman-teman bisa digerakkan dan bersama-sama menjadi pelaku generasi hijau dan sekolah akan membuka ruang seluas-luasnya,” ungkapnya.

Ecy, kata Bruder Kris, memiliki kepedulian yang kuat dan ia sudah menularkan atau menjembatani ilmu yang diperoleh untuk diaplikasikan dalam realitas harian, terutama lewat teladan, aksi, sikap, dan lainnya.

Ia bilang, ketika Ecy sudah mendirikan komunitas nanti, maka itu adalah upaya menciptakan kesadaran dan inspirasi untuk mengubah perilaku sesama untuk mencintai lingkungan hidup.

“Kita mendorong juga semua siswa-siswi di lembaga ini juga mempunyai ruang untuk bergerak jadi generasi hijau dan sama-sama sadar untuk merawat ibu bumi,” pungkasnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA