Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Nagekeo menyalurkan pompa air tanah (water pump) kepada petani sawah di Mbay sebagai solusi pemanfaatan lahan selama masa perbaikan infrastruktur irigasi.
“Pemerintah berikan bantuan fasilitas penunjang berupa mesin pompa membantu petani agar bisa memperoleh pasokan air untuk mengairi lahan tanaman pangan dan hortikultura,” ujar Kadis PUPR Nagekeo, Anselmus Mere dalam keterangan, Senin.
Mesin pompa yang didistribusikan kepada petani merupakan pengadaan Dinas PUPR berjumlah 400 unit. Pihaknya sudah menyalurkan 100 unit ke kelompok petani.
“Pemerintah juga membantu petani dengan melakukan pemboran sumur bor sebanyak 1.000 titik tersebar di 40 P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air). Untuk water pump diberikan kepada kelompok yang lahannya sudah siap, punya mesin traktor, dan punya niat bekerja mengolah lahannya,” kata Anselmus.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Nagekeo Yohanes Don Bosco Do kepada lima kelompok P3A daerah irigasi sekunder Mbay kanan.
Kelima kelompok itu diantaranya, P3A Ghoe Sama dan P3A Karya Utama Bago dari sekunder III, P3A Ulutangasala dari sekunder II serta P3A Karya Tani dan P3A Bunker Oki Sato.
Bupati Don menerangkan lahan petani seluas 3.000 hektar. Akan tetapi yang masuk dalam data calon petani calon lahan (CPCL) hanya 200 hektar, 2.800 hektar tersisa tidak terdaftar.
Ia berharap dinas teknis melakukan pengecekan kembali data CPCL yang ada di irigasi sekunder Mbay kanan.
“Kita tertibkan jangan sampai ada yang memiliki lahan dan tidak mau namanya tercantum di sana. Saya minta tertibkan,” kata Don.
Di masa penutupan air saat ini, Bupati Don meminta agar tidak ada lahan petani yang menganggur. Apabila tidak digarap bisa diberikan kepada mereka yang ingin menggarap lahan yang ada.
Paling sederhana yang dilakukan adalah tanaman yang tidak perlu banyak biaya seperti labu kuning, kata dia.
“Tidak butuh dana banyak. Manusia makan, hewan makan. Bahkan kastela (labu kuning) sudah naik level menjadi bahan olahan kue. Ini kita praktikkan dengan baik,” ucap dia.
Bupati Don menambahkan bahwa banyak petani saat ini sudah menyadari hanya menunggu padi saja tidak mendapatkan income (pendapatan) yang cukup.
Karena itu, ia mendorong agar petani benar-benar memanfaatkan lahan dengan tanaman alternatif sambil menunggu selesainya proses perbaikan irigasi.
Ketua P3A Karya Tani di Kelurahan Lape, Andreas Dala mengucap terima kasih kepada Pemkab Nagekeo atas kebijakan tersebut.
Menurutnya, bantuan mesin pompa tersebut merupakan bukti nyata dukungan pemerintah terhadap petani dalam mengembangkan budidaya tanaman pangan dan hortikultura di masa penutupan air.
“Terimakasih Pemda Nagekeo dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati bersama semua perangkat daerah. Kami petani merasa sangat terbantu sekali,” ucap Andreas.
Andre menjelaskan P3A Karya Tani yang dipimpinnya beranggotakan 15 petani yang tergabung dalam sembilan kelompok. Meski memiliki anggota banyak, ia meyakini bantuan fasilitas tersebut bisa menjangkau seluruh anggota.
“Kalau kita melihat memang tidak seberapa tapi kami bersyukur bisa meringankan beban petani,” ujar Andreas menandaskan.