Nagekeo, Ekorantt.com – Sejumlah petani di Desa Rowa, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo masih mengeluh kekurangan alat mesin pertanian (Alsintan) dan anjloknya harga komoditi di wilayah itu.
“Selama ini kalau mau bajak, kami terpaksa antre traktor dari Dinas Pertanian. Sehingga kami sering terlambat menanam,” kata Geradus Du’e dalam kunjungan kerja Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, Selasa.
Menurutnya, minim alat bantu pertanian mengakibatkan berkurangnya hasil produksi. Bahkan beberapa petani yang memiliki lahan sempit gagal panen akibat keterlambatan peralatan.
“Dengan kunker ini diharapkan bisa mendapat jalan keluar untuk mengatasi persoalan yang tengah dihadapi petani saat ini,” ujar dia.
Keluhan lain juga mengenai anjloknya harga komoditi yang dipermainkan para tengkulak.
“Komoditi kami di sini banyak tapi harga rendah sekali. Sehingga dengan kunker ini bisa ada jalan keluar buat kami,” ucap Ambrosius Seme.
Anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan pertanian merupakan sektor yang sangat penting.
Saat pandemi Covid-19, kata dia, pertanian menjadi sektor yang mampu bertahan di tengah tantangan itu.
Sehingga dukungan alsintan merupakan suatu kewajiban. Namun ia meminta agar petani membentuk kelompok.
“Saya minta untuk bentuk kelompok dan ajukan proposal, supaya bisa diperjuangkan di tahun berikut,” ujar Julie.
Ia menganalogikan pertanian adalah pabrik yang tidak akan hilang sampaikan kapan pun. Ia berharap kaum muda untuk mulai menekuni dunia pertanian ketimbang memilih merantau keluar daerah.
“Orang mau sakit atau sehat tetap harus makan. Makan dari mana? Ya dari petani,” kata dia.
Mengenai harga komoditi, Julie mendorong agar membentuk wadah untuk membantu keluhan petani seperti koperasi.
Melalui koperasi, misalnya, lanjut Julie, hasil pertanian dijual keluar dan tidak mengganggu harga di tingkat petani.